Assalamualaikum semuanya, alhamdulillah bisa update lagi huhuhuhu ^^
Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya ya teman-teman ^^
Share juga ke teman-teman kalian siapa tau ada yang minat baca hehehe ^^
Jangan lupa juga ikut PO novel KHITBAHMU lagi ada diskon 10% nih ^^
Yang mau baca versi wattpadnya cek di profil ya ^^BAB 19 [MENYERAHKAN]
Happy reading semuanya ^^
.
.
.
.****
Nera baru saja selesai mandi setelah menyelesaikan tugas sekolahnya. Ia tidak sadar jika jam sudah menunjukkan pukul 4 sore.
Sedangkan Kala sudah keluar dan mengajar santri-santri. Sejak Kala memutuskan untuk tinggal sementara di rumah Umi' Ane dan Kyai Nadim, Kala ikut membantu mengajar santri-santri.
Ceklek
Pintu kamar terbuka menampilkan Kala dengan baju koko putih dan sarung berwarna hijau.
"Nggak ngajar?" tanya Kala seraya menghampiri Nera.
"Habis ini," jawab Nera yang fokus menyisir rambutnya.
Kala tersenyum tipis, ia mengambil alih sisir yang di pegang Nera membuat sang empu menatap Kala bingung.
"Biar aku sisirin," ujar Kala dan mulai menyisir rambut Nera.
"Jangan di kuncir terlalu tinggi ya rambutnya, gelung biasa saja, jangan sampai terlihat seperti punuk unta," ujar Kala lembut, matanya menatap mata Nera lewat cermin.
Nera mengalihkan pandangnnya lalu mengangguk kecil.
"Biar aku yang kuncir," ujar Kala lalu mengambil kuncir di depan Nera.
Nera diam, membiarkan Kala melakukan apa yang dia mau. Terkadang Nera bingung dengan sikap Kala, sebenarnya apa arti pernikahan bagi Kala?
"Udah selesai."
Nera menatap dirinya di cermin, rambutnya sudah di kuncir biasa, cukup rapi.
"Terima kasih," ucap Nera.
Kala memegang kedua pundak Nera lalu mencium puncak kepala Nera.
"Sama-sama sayang," balas Kala. "Khimarnya pakek gih," lanjut Kala.
Nera mengangguk lalu mengambil khimarnya dan memakainya.
Tok tok tok
Kala dan Nera serempak menoleh kesumber suara. Pintu kamar mereka di ketuk.
"Biar aku lihat," ujar Kala.
Nera mengangguk lalu kembali fokus ke cermin kembali.
Kala membuka pintu kamarnya dan melihat siapa yang mengetuknya.
"Assalamualaikum," ucap perempuan yang menatap Kala tanpa berkedip.
"Waalaikumussalam," balas Kala. "Cari siapa?" tanya Kala.
Perempuan tadi tidak menjawab, matanya masih fokus menatap Kala tanpa berkedip.
Kala mengernyitkan keningnya bingung, di lihatnya sepertinya ini santri Nera. Lantas kenapa perempuan ini menatap dirinya seperti ini.
"Siapa?" tanya Nera yang menghampiri Kala dan berdiri di sebelah Kala.
Kala mengisyaratkan Nera untuk melihat perempuan di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIRA [TERBIT]
Teen FictionPlak! "Jangan pernah sebut Desta perempuan murahan!" Dikhitbah secara tiba-tiba oleh seseorang yang pernah ada dimasa lalu dan 2 tahun lost kontak? Itu lah yang dirasakan oleh gadis cantik berhijab panjanh yang sudah hampir empat tahun mengabdi di...