Assalamualaikum semuanya, selamat malam ^^ semoga tetap sehat ya^^
Yang udah nungguin cung sini?
Siapkan hati dam mental untuk membaca part ini ☺ kalau gak kuat mending jangan baca deh soalnya saya gamau tanggung jawab ☺☝
BAB 32 [MELANGGAR KEPERCAYAAN DAN JANJI]
Selamat membaca semuanya ^^
****.
.Hari minggu, Nera habiskan untuk membereskan beberapa pekerjaan rumah yang sempat sedikit ia abaikan karena tugas sekolahnya yang menumpuk.
Sekarang, Nera tengah duduk di tepi ranjang kamar tidurnya. Setelah pembicaraannya dengan mertuanya beberapa hari yang lalu, hati Nera kembali gelisah.
Bukan hanya karena itu saja, Kala, suaminya sendiri juga sedikit berubah beberapa hari terakhir ini. Berangkat sekolah setelah sarapan tanpa mengajak Nera dan pulang sekolah malam hari, dengan pakaian bebas.
Nera sempat bertanya kemana seragam sekolahnya? Kenapa memakai pakaian bebas seperti ini? Dan kalian tau apa jawaban yang diberikan Kala? Kenapa pulang malam?
Ini bukan urusanmu! Jangan ikut campur dengan urusanku! Itu lah perkataan yang selalu diucapkan Kala saat Nera bertanya.
Bahkan sudah dua hari ini Kala tidur di kamar tamu dan mendiamkan Nera tanpa alasan.
Drt... Drt...
Lamunan Nera buyar saat suara deringan ponsel masuk ke indra pendengarannya.
"Halo, assalamualaikum," ucap Nera pada sambungan telepon.
'Waalikumussalam, Ra, lo bisa ke cafe melati sekarang nggak? Ini penting banget,'
Nera mengerutkan keningnya bingung. "Ada Bil? Kok tumben nyuruh ke cafe?"
'Penting Ra, intinya lo harus kesini sekarang,'
Nera melirik jam, pukul sepuluh siang. Ia sedikit menimang-nimang, apa harus datang ke cafe atau tidak.
'Ra... Halo... Lo masih disana kan?'
"Iya Bil."
'Lo bisa kesini sekarangkan?'
"Iya, aku otw ya,"
'Gue tunggu di depan, assalamualaikum.'
"Waalikumussalam."
Panggilan pun terputus. Nera langsung bersiap-siap, mengambil tas dan memakai sepatu flat shoesnya lalu keluar rumah dan mencari taxi.
****
Nera sudah sampai di cafe yang Nabil bilang tadi. Terlihat Nabil yang melambai-lambaikan tangannya kearahnya.
Nera pun menghampiri Nabil dengan senyum tipis yang menghiasi wajahnya. Namun, saat tiba di depan Nabil, senyum itu menghilang. Matanya menangkap sebuah mobil yang sangat ia kenal.
"Ra, helo.. Ra," panggil Nabil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Nera.
"Ha? Kenapa?" linglung Nera.
"Lo lihat apa?" tanya Nabil.
"Ha? Ah en-enggak kok," alibi Nera.
Nabil menelisik, ia langsung mengalihkan pandangnnya menatap sesuatu yang membuat Nera salah fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIRA [TERBIT]
Teen FictionPlak! "Jangan pernah sebut Desta perempuan murahan!" Dikhitbah secara tiba-tiba oleh seseorang yang pernah ada dimasa lalu dan 2 tahun lost kontak? Itu lah yang dirasakan oleh gadis cantik berhijab panjanh yang sudah hampir empat tahun mengabdi di...