BAB 51

5K 319 51
                                    

Assalamualaikum teman-teman, selamat malam ^^

Huhu ngaret ya? Xixixi maaf ya

Mungkin kalian semua akan seneng pas baca part ini, bisa dibilang kalau part ini part yang banyak banget kalian tunggu.


.
.
xixixi nungguin ya...

Canda deng, okeh selamat membaca kalian semua ^^

BAB 51 [...]

Happy reading ^^

.
.
.
.

****

BAB 51 [PERTEMUAN]


Kala memijat pelipisnya, kepalanya berdenyut nyeri, bahkan telinganya terasa begitu panas. Sejak tadi Desta tidak berhenti membujuknya untuk ikut makan siang bersamanya dan Rema.

Berkali-kali juga Kala menolaknya dengan tegas tapi tidak ditanggapi oleh Desta. Seolah penolakan Kala sebuah angin lalu.

"Berhenti berbicara Desta!" tegas Kala dengan suara dinginnya, matanya menatap tajam Desta.

Desta langsung membisu mendapat tatapan tajam dan mengintimidasi dari Kala. Ia menggigit bibir dalamnya berusaha untuk tidak takut.

"Plis... Aku mohon Andra... Kali ini aja," pinta Desta lirih.

Cling! 

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Kala. Sang empu pun langsung mengambil dan mengeceknya. Senyuman kecil terbit diwajahnya saat membaca pesan yang dikirim seseorang tadi.

Kala langsung bangkit dari duduknya lalu mebenarkan dasi dan jasnya.

"Kamu mau kemana?" tanya Desta. 

"Pergi," singkat Kala lalu pergi dari ruangannya.

Desta tak menyia-nyiakan kesempatan ini, segera ia langsung menyusul Kala dan membuntutinya.

Kala langsung masuk ke dalam mobilnya diikuti Desta yang juga masuk ke dalam mobil Kala.

"Ngapain lo?!" tanya Kala terkejud melihat keberadaan Desta.

"Ikut kamu," balas Desta tersenyum.

"Keluar!" suruh Kala dingin.

"Nggak, nggak mau! Aku mau ikut kamu!" tegas Desta.

Kala menghembuskan napasnya, tak mau membuang waktu ia memilih langsung menjalankan mobilnya menuju tempat yang dituju.

****

Mobil Kala berhenti disebuah cafe, tempat dimana dirinya bertemu dengan anak kecil yang bernama Abbi.

"Tuh kan, pasti kamu itu mau makan siang sama aku, tapi gengsi," ujar Desta merasa kesenengan.

Kala tidak mengubris ocehan dari Desta, ia memilih langsung masuk ke dalam cafe dan mencari keberadaan orang itu.

"Ayo kita ke sana," ajak Desta langsung menyeret Kala.

Kala yang terkejud tangannya tiba-tiba ditarik pun langsung mengikuti langkah Desta.

"Itu Rema," pekik Desta saat melihat Rema berjalan karah mereka berdua.

"Kita cari tempat yuk," ajak Rema dan diangguki Desta.

Desta langsung menarik lengan Kala yang ingin menghindar darinya.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang