BAB 41

5.3K 300 134
                                    

Assalamualaikum semuanya, selamat malam ^^

Alhamdulillah bisa update lagi ^^

Vote dan komen yang banyak ya ^^

BAB 41 [HILANG ARAH]

Selamat membaca semuanya ^^

.
.
.
.

****

Setelah satu minggu dirawat di rumah sakit, Kala sudah di perbolehkan untuk pulang. Seluruh keluarga masih bersikap dingin ke Kala kecuali Elma dan Umi' Ane yang masih bersikap hangat.

Kala masuk ke dalam rumah, sudah satu minggu rumahnya kosong. Kala menatap ke seluruh penjuru ruangan.

Kepingan-kepingan kenangan bersama dengan Nera terlintas di otaknya, sebuah senyuman tercetak di wajah Kala. Namun derik berikutnya senyuman itu berubah menjadi tatapan sendu.

"Maaf," lirih Kala.

Bahkan ribuan maaf pun tidak akan mungkin bisa mengembalikan semuanya. Ini salahnga yang dari awal tidak menceritakan semuanya.

Kala masuk ke dalam kamarnya, kamarnya dengan Nera. Kamar yang menjadi saksi pertengkarannya dengan Nera, dan saksi dimana Dia terakhir kali melihat Nera.

Kala membuka lemari dan mengambil gamis Nera yang masih tersisa beberapa. Kala membawanya ke dalam pelukannya, membayangkan jika yang di peluk itu Nera.

"Maaf, maafin Mas Nei, maaf," racau Kala semakin mengeratkan pelukannya.

Kali ini Kala terlihat rapuh, sangat rapuh. Apa Kala sudah menyesal? Entah lah tidak ada yang tau. Hanya dia dan Tuhan yang tau.

Tak sadar jika Kala tertidur di lantai dengan memeluk gamis milik Nera.

****

Kala sudah kembali bersekolah setelah hampir dua minggu tidak sekolah. Tidak banyak yang berubah dari penampilan Kala, hanya saja, wajah dan tubuhnya terlihat seperti tidak terurus.

"Andra," teriak seseorang dari arah belakang.

Kala menghentikan langkahnya, ia menoleh kesumber suara. Perempuan dengan seragam sekolah tidak terlalu lebar juga tidak terlalu ketat, dengan jilbab menutup dada tengah berlari kearahnya.

"Kamu kemana aja dua minggu ini? Aku cariin kamu, ditelpon juga nggak diangkat, dichat nggak di balas. Aku tanya ke teman-teman kamu nggak ada yang tau," cerocos Desta panjang lebar.

Kala hanya memandang Desta tanpa berniat untuk membalas ucapan Desta.

"Andra jawab! Jangan diem aja!" seru Desta memegang lengan Kala.

Kala menghela napasnya, ia melepas tangan Desta dari lengannya. 

"Aku sibuk, maaf," jawab Kala lalu prgi meninggalkan Desta yang masih berdiri ditengah lapangan.

"ANDRA!" teriak Desta.

"ANDRA!!" teriak Desta.

Desta menatap Kala dengan kepedihan, Desta langsung kembali ke kelasnya dengan air mata yang membasahi pipinya.

Sedangkan Kala menghampiri sahabatnya yang ada di rooftop.

Tak tak tak

Kala melangkahkan kakinya masuk ke dalam rooftop dengan suara sepatunya yang menggema.

"Cielah, si bos udah masuk aja nih," ujar Rendi menepuk pelan pundak Kala.

Kala langsung duduk di antara mereka, tatapan Kala masih terlihat kosong.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang