BAB 49

4.9K 292 29
                                    

Assalamualaikum semuanya, selamat malam ^^

Happy reading ^^

BAB 49 [PEMILIK MATA TEDUH]

.
.
.

***

Perempuan cantik dengan gamis berwarna coklat dan khimar berwarna senada baru saja masuk ke dalam cafe bersama anak kecil yang digandengnya.

Perempuan itu lantas tersenyum saat menemukan seseorang yang sudah menunggunya di salh satu bangku.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

"Sayang, beri salam sama Tante," ujarnya mengelus kepala anak kecil tadi.

"Assalamualaikum Tante," ucap Anak kecil tadi seraya mencium punggung tangan seseorang yang dipanggilannya Tante.

"Waalaikumussalam anak ganteng," balasnya tersenyum hangat.

"Udah lama? Maaf ya Bil, tadi kena macet di jalan."

"Iya, nggak papa, duduk dulu," balas

Perempuan tadi mengangguk lalu duduk bersama anaknya di kursi kosong.

Tak berselang lama sosok laki-laki berbadan tegap dengan rahang tegas masuk ke dalam cafe bersama perempuan.

"Kita duduk di sana aja," ajak perempuan tadi dengan menyeret tangan laki-laki yang ada disebelahnya.

Belum sempat memegang tangannya, laki-laki tadi menepis dulu tangan perempuan yang berusaha memegang tangannya.

"Gak usah pegang!" dinginnya.

"Ck," decak perempuan tadi lalu berjalan meninggalkan laki-laki.

Helaan napas berat keluar dari mulut laki-laki itu, ia berjalan menghampiri perempuan tadi dengan malas.

"Andra, kenapa sih kamu selama ini bersikap dingin sama aku? Padahal kamu dulu perha-"

"Beda," potong Kala cepat.

"Apanya yang beda Andra?! Kamu berubah Ndra, usaha aku selama lima tahun ini kamu anggap apa hah?!" bentak Desta.

Kala menghela napas beratnya, ia melirik ke kiri dan kanan, sekarang dirinya menjadi pusat perhatian.

"Nggak ada yang nyuruh lo buat usaha, kita udah nggak ada, semuanya selesai 5 tahun yang lalu," ujar Kala dingin lalu bangkit dari duduknya dan pergi dari cafe.

"ANDRA!" teriak Desta membuat semua pengunjung cafe menatapnya.

"ANDRA!" teriak Desta lagi.

"Mbak jangan teriak-teriak dong! Kita keganggu ini!" protes salah satu pengunjung cafe.

Desta menggeram marah, ia langsung keluar dari cafe dan mencari Kala di luar, sayangnya ia kehilangan jejak.

"Sialan!" umpatnya lalu memberhentikan taxi dan pergi dari cafe itu.

Sedangkan Kala bersembunyi di tembok samping pintu keluar. Kala menghembuskan napas lega saat Desta sudah pergi. 

Kala pun keluar dari persembunyiannya dan segera ia kembali ke kantornya, karena pekerjaannya sangat banyak.

Bruk!

Seorang anak kecil tak sengaja menabrak Kala hingga membuat minuman yang dibawanya tumbah membasahi celana dan sepatu Kala.

"Eh.. Afwan Om, Abbi nggak sengaja," pekik anak kecil yang menabraknya.

Anak kecil tadi berusaha membersihkan celana Kala yang tertumpah minumannya.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang