BAB 46

4.7K 282 29
                                    

Assalamualaikum semuanya, selamat malam ^^

Telat update ga se? Wkwkwk maap ya ^^

Janji doubel update kali ini, tapi kalau nyampe target vote dan komen wkwkwk 😮

Langsung aja ya

BAB 46 [CERITA KALA]

Selamat membaca ^^

.
.
.
.
.

****

Dua hari sudah, Kala berada di ndalem. Selama di ndalem juga, Kala tidak pernah keluar dari kamarnya dan tentu saja ia tidak masuk sekolah.

Tubuh Kala sudah membaik, hanya mesisahkan bekas-bekasnya saja.

Kala duduk di dekat jendela yang langsung disajikan pemandangan yang luas. Hembusan angin menerpa wajahnya bersamaan dengan air matanya yang menetes.

"Kala sayang Nei, maafin Kala yang udah nyakitin Nei... Lagi.. " lirih Kala.

"Kalau Kala nggak nyanggupin dan nggak ngelibatin perasaan, pasti sekarang Nei ada di sini sama Kala," gumam Kala.

Tak

Sebuah benda jatuh membuyarkan lamunan Kala. Ia langsung mengalihkan pandangnnya menuju sumber suara. Sebuah kotak kecil berwarna army jatuh ke lantai.

Kala mengambil kotak itu lalu membukanya, matanya terpaku pada sebuah kalung liontin berwarna silver dengan mutiara yang berada di tengah-tengah. Serta sebuah gelang berwarna sama dengan hiasan kupu-kupu mungil nan indah.

Ingatan Kala terlempar pada dua tahun yang lalu. Kala ingat semuanya, sangat ingat. Itu adalah awal dimana Kala menaruh hati pada Neira dengan posisi dirinya masih memiliki kekasih.

Dan sekarang? Kejadian itu seolah kembali dan menjadi boomerang di hidup Kala.

Kala menggenggam kuat kalung liontin itu, napasnya mendadak memburu, air matanya terus menetes.

"Nggak Nei, jangan pergi lagi Nei, aku mohon," gumam Kala menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kala terduduk di lantai dengan kedua tangan menggenggam erat kotak kecil iku.

"Maafin Kala Nei, maaf Nei," racau Kala.

Tok tok tok

"Kala, kamu di dalam?" tanya Seseorang dari balik pintu kamar.

Kala tidak menjawab, ia terus meracau meminta maaf pada Nera.

"Ya Allah Kala," pekik Umi' Ane kaget.

Umi' Ane langsung menghampiri Kala.

"Kala, nak, kamu kenapa?" panik Umi' Ane.

"Maaf.. Nei.. Maaf.. Maafin Kala Nei," racau Kala dengan mata terpejam dan tangan menggenggam kuat kotak kecil tadi.

"Kala nak, hei, kamu kenapa nak?" panik Umi' Ane menepuk-nepuk pelan pipi Kala.

"Neira!" teriak Kala dan langsung membuka matanya, napasnya tersenggal-senggal.

"Kala, ya Allah, kamu kenapa nak?" tanya Umi' Ane khawatir.

Wajah Kala berubah menjadi pucat, tangannya bergetar hebat.

"Kamu kenapa nak?" tanya Umi' Ane mengelus kepala Kala.

"U-umi'.." lirih Kala.

"Iya nak, kenapa?" tanya Umi' Ane lembut.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang