Assalamualaikum semuanya, alhamdulillah update lagi ^^
Jangan lupa vote dan komen ya ^^
BAB 3 [FLASBACK]
Selamat membaca ^^
****
Setelah pulang dari sekolah, Nera masuk ke dalam kamarnya. Dia memilih untuk duduk di dekat jendela yang langsung berhadapan dengan area pesawahan.
Nera membuka jendela kamarnya, udara segar dan hamparan padi yang menghijau membuat hatinya sedikit tenang.
Netra matanya tertuju pada salah satu kotak kecil yang berada di atas lemari meja belajarnya. Lantas dirinya berdiri dan menuju ke lemari tempat kotak itu tersipan. Tangannya bergerak mengambil kotak kecil berwarna army.
Nera kembali duduk. Perlahan dia membuka kotak tadi. Terdapat sebuah kalung liontin berwarna silver dengan mutiara yang berada di tengah-tengah. Serta sebuah gelang berwarna sama dengan hiasan kupu-kupu mungil nan indah.
"Dua tahun sudah kalung dan gelang ini terlepas," lirihnya menatap nanar kalung dan gelang tadi.
Nera datang terburu-buru masuk ke dalam halaman sekolah. Dia hampir saja lupa jika hari ini adalah hari pertamanya menjalani masa orientasi.
Nera langsung bergegas mencari namanya di mading sekolah. Untung saja acara belum dimulai, Nera langsung masuk ke dalam barisan yang sesuai dengan tempat yang tertulis di mading.
Napas Nera sedikit tersenggal-senggal, mungkin efek dirinya berlarian tadi. Nera mengusap peluh yang sedikit membasahi dahinya.
Tiba-tiba, seseorang menyodorkan botol minum ke arahnya.
"Minum dulu, kelihatannya lo kecapean," ujarnya dengan menyerahkan botol minum tadi.
Nera yang memang sudah sangat haus pun langsung menerima dan meminumnya hingga air tadi tinggal setengah.
"Makasih ya, minumnya buat aku aja ya, soalnya udah ada bekas aku, nanti aku ganti," ujar Nera.
"Ambil aja, nggak usah ganti," balasnya.
"Nggak, aku nggak suka di kasih cuma-cuma, nanti pokoknya aku ganti. Kamu kelompok sini juga kan? Okeh nanti istirahat aku ganti ya," ujar Nera.
Orang tadi mengangguk lalu menyodorkan tangannya.
"Kenalin gue Andra," ujarnya.
Nera menatap tangan Andra dan Andra secara bergantian, dengan cepat ia sedikit menunduk pandangannya. Nera mengangkup kedua tangannya dan tersenyum canggung.
"Nera," balas Nera.
Andra langsung menarik kembali tangannya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ah, iya, gue ke depan dulu," pamitnya lalu pergi dari hadapan Nera.
Nera menatap Andra yang sudah kembali ke barisannya dengan tersenyum kecil. Baru kali ini Nera cukup akrab dengan lawan jenisnya. Biasanya Nera langsung menghindar ketika ada lawan jenisnya yang mendekat. Entah kenapa tidak saat bersama dengan Andra.
Nerang menggelengkan kepalanya lalu kembali fokus ke depan, acara sudah dimulai.
****
Nera mencari-cari keberadaan sahabatnya yang entah dimana. Sejak masuk ke halaman sekolah, Nera belum bertemu dengan sahabatnya itu.
"Kemana sih si Nabil! Awas aja kalau ketemu," gumam Nera kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIRA [TERBIT]
Teen FictionPlak! "Jangan pernah sebut Desta perempuan murahan!" Dikhitbah secara tiba-tiba oleh seseorang yang pernah ada dimasa lalu dan 2 tahun lost kontak? Itu lah yang dirasakan oleh gadis cantik berhijab panjanh yang sudah hampir empat tahun mengabdi di...