BAB 40

5.5K 282 20
                                    

Assalamualaikum semuanya ^^
Selamat malam ^^

Hai hai, nungguin ya??? Eakkk.....

Gas ken baca, jangan lupa vote dan komen yang banyak ya ^^

BAB 40 [KEMARAHAN KELUARGA BESAR]

Cuss baca, vote dan komen ^^

Happy reading ^^
.
.
.
.

****

Tiga keluarga besar sudah berada di ndalem. Di tengah-tengah mereka ada Kala yang terduduk menunduk.

Kabar Nera pergi dari rumah dan Kala yang bermain api di belakang Nera sudah tersebar di keluarga besar. Bahkan kedua anak laki-laki Kyai Nadim yang tengah menimba ilmu pun langsung pulang saat mendengar kabar ini.

Keluarga Nera marah besar, tak terkecuali Kyai Nadim dan Umi' Ane. Sedangkan orang tua Kala lepas tangan dengan anaknya.

"Saya kecewa dengan kamu, berkali-kali saya ingatkan jika Nera putri kami satu-satunya," ujar Gibran menatap kecewa Kala.

Kala tak mampu menatao mereka semua, ia menunduk dengan tetesan air mata yang keluar.

"Saya udah lepas tangan dengan Kala, terserah kalian mau hukum Kala bagaimana," ujar Rizky dengan helaan napas beratnya.

Elma dan Umi' Ane menangis, bahkan keduanya sempat pingsan saat mendapat kabar jika Nera pergi karena kelakuan Kala yang sudah tidak bisa ditoleran.

Brak!

"Mana bajingan itu?" teriak dua orang laki-laki yang baru saja datang dengan membuka pintu cukup keras.

Semua orang langsung menoleh, menatap ke arah sumber suara. Diambang pintu, berdiri Hasan dan Afif yang masih lengkap menggunakan jubah putih dan peci warna putih.

Hasan langsung menghampiri Kala dan menyeretnya.

Bugh!

Bugh!

"BAJINGAN!"

Bugh!

"KALAU DARI AWAL LO NGGAK NIAT, JANGAN NIKAHIN NERA BANGSAT!"

Bugh!

"APA SALAH NERA SAMPAI LO NGELAKUIN HAL BODOH KAYAK GINI HAH!"

Bugh!

"LO NGGAK LEBIH DARI SEEKOR ANJING!"

Bugh!

Kala pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Hasan, karena ini memang kesalahannya.

Seluruh santri langsung berkerumun mendengar suara keributan.

"HASAN CUKUP!" teriak Kyai Nadim langsung memisah Hasan.

Tubuh Kala sudah tidak berdaya, bahkan Kala hampir tidak sadarkan diri dengan luka di seluruh tubuhnya.

Sudut bibir dan hidungnya mengeluarkan darah. Reni yang melihat anaknya seperti itu pun tidak tega, tapi kelakuan Kala membuatnya sangat kecewa.

"Hasan kontrol emosi! Marah dan pertengkaran nggak bakal nyelesaiin masalah!" tegas Afif merangkul Hasan yang ingin menghampiri Kala lagi.

"Dia pantas dapat itu semua Bang!" seru Hasan dengan napas memburu.

"Dengan lo mukuli Kala, nggak bakal buat Nera balik Hasan!" pekik Afif.

Hasan langsung terdiam dan tidak membenrontak lagi. Afif langsung mendudukkan Hasan di sebelah Umi' Ane.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang