BAB 9

3.5K 192 3
                                    

Assalamualaikum semuanya, alhamdulillah bisa update lagi ^^

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya ya, share juga ke teman-teman kalian siapa tau ada yang minat baca ^^

BAB 9 [TIGA KELUARGA DAN JAWABAN]

Selamat membaca ^^

.
.
.
.

****

Nera sudah bersiap dengan gamis brukat yang dikasih Umi' Ane tadi sore. Nera duduk di depan meja riasnya, ia masih sibuk membenarkan khimarnya.

Gamis brukat berwarna coklat susu dengan dipadukan khimar berwarna senada, sangat cocok di tubuh Nera.

Helaan napas berat keluar dari mulut Nera, berkali-kali Nera menghela napas beratnya namun detak jantung Nera tak kunjung normal.

'Ya Allah, jika menurut engkau jawaban ini yang tepat, hamba mohon berikan keridhoan-Mu untuk menjalani ini dan berikan hamba keikhlasan hati.'

Nera memejamkan matanya, lalu menarik napasnya dalam-dalam setelah itu ia mengeluarkan perlahan.

Nera manatap dirinya kembali di cermin, ia mengambil lip balm lalu memoleskan sedikit di bibirnya agar tidak terlalu pucat.

"Ya Allah, kalau beneran terjadi, berikan hamba kekuatan untuk menjalaninya," gumam Nera.

Tok tok tok

Pintu kamar Nera di ketuk dan menampilkan Elma yang berdiri diambang pintu. Elma tersenyum ke arah Nera yang menoleh.

"Ibu boleh masuk?" izin Elma.

Nera mengangguk dan tersenyum tipis.

Elma masuk ke dalam kamar Nera dan berjalan ke arah Nera, berdiri tepat di belakang Nera yang duduk di meja rias.

"Putri Ibu cantik banget sih," puji Elma.

Nera hanya membalas dengan senyuman tipis.

"Udah siap? Apa perlu Ibu bantu buat pakai make up tipis?"

"Nggak perlu Bu, begini saja," tolak Nera halus.

Elma tersenyum hangat kearah anaknya, ia mengelus kepala Nera dengan penuh sayang.

"Kenapa harus pakai baju kayak gini Bu?" tanya Nera lirih.

Elma tidak menjawab, hanya menampilkan senyum hangatnya.

"Tamunya udah datang semua, ayo keluar," ajak Elma.

Nera memejamkan matanya sebentar, lalu mengangguk kecil.

****

Di ruang tengah, tiga keluarga sudah berkumpul dan bercengkerama selagi menunggu orang yang di tunggu datang.

"Saya nggak nyangka lo kalau ternyata nak Kala ini anak kamu," ujar Ghibran terkekeh kecil.

"Saya lebih nggak nyangka kalau Nera itu anak kamu," balas Rizky terkekeh.

"Kalian saling kenal?" tanya Kyai Nadim.

"Rizky ini kolage bisnis saya waktu di surabaya," jawab Ghibran.

Kyai Nadim mengangguk paham.

Tak lama, Nera dan Elma datang. Nera yang berjalan dengan wajah menunduk dan Elma yang merangkul Nera.

"Nah ini anaknya," ucap Umi' Ane.

"Assalamualaikum," ucap Nera dan Elma.

"Waalaikumussalam," balas mereka semua.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang