BAB 44

5.2K 306 55
                                    

Assalamualaikum semuanya ^^ selamat malam ^^

Sebenarnya masih belum mah update soalnya vote belum 200 😔 walaupun komennya udah lebih dari 300 sih :(

Sedih lihatnya :(

Tapi gapapa 🤗

BAB 44 [SALAH PAHAM]

Selamat membaca ^^

.
.
.

****

"Aku tanya sama kamu, kamu sayang sama aku kan?" tanya Desta dengan suara seraknya.

Kala diam.

"Jawab Andra!" desak Desta.

"IYA!" spontan Kala berteriak.

"Bajingan!" teriak seseorang dari arah belakang.

Kala dan Desta serempak menoleh, keduanya terkejud dengan kedatangan laki-laki yang terlihat begitu marah.

Aksa, laki-laki itu Aksa. Dia sempat melihat Kala dan Desta serta Rema berjalan menuju tama belakang sekolah. Tanpa sepengetahuan mereka, Aksa mengikuti mereka dan menguping semua pembicaraan mereka.

"Aksa," gumam Desta.

Aksa langsung berjalan menuju Kala dan menyeret Kala sedikit menjauh dari Desta.

Bugh!

"Andra!" teriak Desta dan langsung menghampiri Kala.

"Menjauh atau lo yang kena imbasnya!" peringat Aksa membuat langkah Desta terhenti.

"Lo apa-apaan sih!" seru Kala tidak terima.

Bugh!

"Masih tanya kenapa hah?!" bentak Aksa lalu menonjok kembali wajah Kala.

Bugh! 

"Bajingan kayak lo gak pantas dapat berlian kayak Nera!" bisik Aksa yang berhasil memancing emosi Kala.

"Apa maksud lo Hah?!" betak Kala melepas cekalan tangan Aksa di kerah bajunya.

"Bukan kah seperti itu nyatanya?" kekeh Aksa.

"Lepasin dia dan lo bisa milikin perempuan lo tanpa ada rasa bersalah terhadap dia," lanjut Aksa enteng.

Bugh! 

Bugh!

Kala langsung menonjok wajah Aksa berkali-kali. Ia tidak terima Aksa berkata segamoang itu untuk melepaskan Nera.

Aksa yang tidak mau kalah pun langsung menonjok balik Kala, terjadilah aksi tonjok menonjok dari mereka.

"Andra Aksa cukup!" teriak Desta histeris.

"DIEM LO ANJING!" teriak Aksa menunjuk Desta.

Desta memejamkan matanya, ia langsung lari dari taman belakang sekolah dan kembali ke sekolah.

Aksa yakin Desta akan memanggil guru untuk memisahkan mereka.

Bugh!

Bugh!

Bugh! 

Aksi saling menonjok pun mash belum berhenti.

Bugh!

Tonjokan terakhir yang Aksa berikan berhasil membuat tubuh Kala terjatuh di tanah, dengan sudut bibir dan hidung yang mngeluarkan sedikit darah.

Aksa berjongkok di depan Kala lalu mencengkram kerah baju Kala.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang