BAB 35

4.7K 242 65
                                    

Assalamualaikum semuanya, selamat malam xixixi

Ngaret lagi nih wkwkwk, maap ye ^^

Okeh langsung aja ya, btw vote sama komen yang banyak, kalau gak aku hiatus 3 bulan ☺

BAB 35 [RUMAH SAKIT]

Happy Reading ^^

.
.
.
.

****

Mobil Aksa sudah sampai di depan rumah sakit. Nera dan Aksa sama-sama turun.

"Makasih ya Aksa," ucap Nera.

"Iya sama-sama, kalau gitu gue balik dulu ya," pamit Aksa dan diangguki Nera.

"Hati-hati," ucap Nera dan diacungi jempol oleh Aksa.

"Nera," panggil Aksa berbalik.

"Kenapa?"

"Semangat," ucap Aksa penuh arti.

Nera tersenyum tipis lalu mengangguk. "Terima kasih."

Aksa mengangguk lalu berbalik dan masuk kedalam mobilnya. Aksa mengklakson mobilnya lalu melajukan mobilnya meninggalkan pelataran rumah sakit.

Setelah mobil Aksa sudah menghilang, Nera masuk ke dalam rumah sakit. Dirinya sudah membuat janji dengan dokter kandungan.

"Permisi mbak, Dokter Hana ada?" tanya Nera pada Resepsionis.

"Apa sebelumnya sudah buat janji?" tanya Resepsionis.

"Sudah."

"Atas nama siapa?"

"Nera."

"Sebentar ya Mbak."

Nera mengangguk.

"Mbak, langsung saja kerungan Dokter Hana. Dari sini lurus aja, nanti belok kanan, ada tulisan di depannya," ujar Resepsionis.

"Terima kasih Mbak," ucap Nera dan diangguki Resepsionis.

Nera pun berjalan menuju ruangan Dokter Hana. Langkahnya mendadak berhenti saat melihat dua orang sepasang lawan jenis tengah berada di ruang rawat.

Nera mendekat dan memastikan apa dirinya tidak salah lihat. Napas Nera tercekit melihat adegan yang terjadi di depan matanya.

Kala, suaminya dengan tenang merangkul mesra perempuan yang tak lain Desta di atas brankar rumah sakit. Jarak diantara mereka sangat intim.

'Jadi ini yang dibilang penting?' batin Nera berkecambuk.

Mata Nera terus menatap kedua orang yang tengah bermesraan di atas ranjang itu, hingga akhirnya Kala sadar jika ada yang memperhatikanya.

Tubuh Kala menegang saat matanya menangkap sosok Nera yang juga menatapnya dengan air mata yang sudah turun.

Nera menghapus air matanya lalu berusaha untuk tetap tersenyum. Setelah itu Nera pergi dari ruangan Desta dan mencari ruangan Dokter Hana.

Sedangkan Kala langsung melepas rangkulannya dan turun dari brankar.

"Mau kemana?" tanya Desta mencegah lengan Kala.

"Aku keluar bentar ya, nggak lama kok," jawab Kala lembut dan senyum hangatnya.

Desta tersenyum lalu mengangguk.

Kala keluar dari ruangan Desta dan mencari keberadaan Nera. Kala melihat seorang perempuan dengan warna gamis yang sama seperti Nera.

"Tunggu," teriak Kala lalu berlari kearah perempuan tadi.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang