Assalamualaikum, selamat malam ^^
Alhamdulillah ya target kemarin nyampe, kali ini bisa dong nyampe lagi? Parah si kalau gak bisa
250 vote? Oke gas
No basa basi jadi langsung aja ygy
Selamat membaca ^^
BAB 53 [HUG 5 YEARS]
Happy reading ^^
.
.
.
.
.****
.
.Nera duduk termenung di kursi ruangan pribadinya, pertemuan dengan Kala memberikan dampak begitu berat.
Mereka semua sudah tau jika Nera bukan istri Aksa dan Nera menikah disaat masih sekolah. Nera tidak menjawab seluruh pertanyaan yang dilontarkan Desta dan Rema, bahkan Kala juga melayangkan pertanyaan yang membuatnya diam.
"Jadi, Abbi anak darinya?" tanya Kala dengan suara terdengar bergetar.
Nera diam, pertanyaan dari Kala berhasil membuatnya diam seribu bahasa. Nera tidak tau harus menjawab bagaimana, karena yang dimaksud Kala adalah dirinya.
Pernyataan tadi membuat kepala Nera pening, Nera memejamkan matanya seraya memijat pelan pelipisanya.
"Gimana ini Ya Allah," gumam Nera gelisah.
Nera takut, Kala berbuat yang tidak-tidak pada Abbi, mengingat dulu Kala menolak mentah-mentah memiliki seorang anak.
"Ya Allah... " lirih Nera.
"Nyonya, maaf, Den Abbi sudah tidur," ujar Mbak Elis yang baru saja keluar dari kamar ruangan pribadinya.
Nera menoleh ke sumber suara lalu mengangguk. Mbak Elis sendiri sudah bekerja bersama Nera sejak Abbi berusia satu tahun, karena Nera harus membagi waktunya dengan pendidikannya membuatnya tidak bia mengurus Abbi sepenuhnya.
"Mbak Elis, makan siang sama istirahat dulu aja, Abbi biar sama saya," ujar Nera.
"Baik Nya, saya permisi, Assalamualaikum," pamit Mbak Elis.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," balas Nera.
Nera bangkit dari kursinya dan masuk ke dalam kamar pribadinya untuk mengecek anaknya yang tidur.
Belum sempat Nera membuka pintu kamar, sebuah lengan kekar melingkar sempurna di perutnya.
"I miss you."
Deg! Jantung Nera berdetak cepat, tubuhnya menegang kaku. Nera kenal dengan suara itu, suara yang hampir lima tahun ia tidak dengar.
"Maaf... "
Tanpa sadar air mata Nera turun mendengar suara itu lagi, kenapa secepat ini? Pertemuan tadi saja sudah cukup membuka luka lamanya dan sekarang? Apa lagi ini?
Nera menghapus air matanya lalu berusaha melepas pelukan Kala. Bukannya terlepas, pelukan Kala semakin mengerat membuat Nera semakin menahan isaknya.
"L-lep-pas.. " pinta Nera terbata-bata.
Kala menggeleng, ia semakin mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya diceruk leher Nera.
"Maaf... Biarin gini dulu," lirih Kala terisak.
Nera tetap memberontak namun semuanya sia-sia, kekuatan Nera tidak mampu membuatnya lepas dari pelukan Kala.
"J-ja-ngan..." lirih Kala semakin terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIRA [TERBIT]
Teen FictionPlak! "Jangan pernah sebut Desta perempuan murahan!" Dikhitbah secara tiba-tiba oleh seseorang yang pernah ada dimasa lalu dan 2 tahun lost kontak? Itu lah yang dirasakan oleh gadis cantik berhijab panjanh yang sudah hampir empat tahun mengabdi di...