BAB 8

3.5K 190 4
                                    

Assalamualaikum semuanya, selamat malam

Alhamdulillah aku update lagi yeyyy, jangan lupa vote dan komen yang banyak teman-teman ^^

BAB 8 [MASA LALU]

Happy reading semuanya ^^

.
.
.
.
****

Pagi menyambut semua orang. Matahari sudah mulai muncul, walaupun terlihat malu-malu.

Nera, gadis itu sudah bangun sejak pukul tiga dini hari tadi. Nera bangun dari tidurnya dan langsung melaksanakan sholat tahajud, ia juga melakukan sholat istiqoroh.

"Ya Allah, jika memang dia jodoh hamba, maka tetapkan keyakinan di hati hamba untuk menerimanya dengan ikhlas dan menjalaninya dengan semestinya, aamiin."

Setelah selesai berdoa, Nera mengambil Al-Qur'an berukuran kecil yang selalu ia pakai saat selesai melaksakan sholat. Nera melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan suara merduanya.

Ini lah kebiasaan Nera saat selesai melaksakan sholat malam, ia akan bertadarus hingga masuk waktu subuh. Bukan hanya sholat malam saja, Nera juga akan menyempatkan untuk membaca Al-Qur'an saat selesai melaksakan sholat wajibnya.

"Shadaqallahul adzim." Nera menutup Al-Qur'annya saat suara adzan subuh sudah terdengar.

Nera kembali meletakkan Al-Qur'an ke tempat semula, lalu mendirikan sholat dua rakaat sebelum sholat subuh, di lanjut dengan sholat subuh.

"Assalamualaikum warohmatullooh."

"Assalamualaikum warohmatullooh."

Nera menadahkan tangannya lalu membaca doa-doa, setelah itu ia mengusapkan kedua tanganya ke wajahnya.

Nera melipat kembali mukenanya dan menaruhnya ke tempatnya, setelah itu ia keluar dari kamarnya dan menuju dapur.

****

"Assalamualaikum," ucap Nera saat sampi di dapur.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," balas kedua perempuan yang sedang berkutik dengan bahan-bahan dapur.

Keduanya tersenyum kearah Nera, membuat Nera ikut tersenyum.

"Ada yang bisa Nera bantu?" tanya Nera.

"Nggak ada sayang, kamu masuk kamar aja, siap-siap untuk ke sekolah," ujar Elma.

"Iya Ra, kamu siap-siap aja, makanan juga sudah hampir selesai," tambah Umi' Ane.

Nera mengangguk. "Kalau begitu, Nera ke kamar dulu ya Bu, Mi'."

Kedua perempuan tadi mengangguk lalu kembali fokus ke pekerjaannya masing-masing.

Nera pun kembali ke kamarnya dan bersiap untuk pergi sekolah.

****

Nera sudah sampai di sekolahnya, ia berangkat di antar oleh Ayahnya karena ban sepeda motornya tadi bocor.

"Assalamualaikum, Nera," ucap Nabil.

"Waalikumussalam," bals Nera.

"Maaf ya Ra, tadi nggak bisa jemput, soalnya udah nyampe sekolah, pas mau balik lagi malah ada razia di depan gerbang," ujar Nabil tidak enak.

Nera tadi, memang sempat menghubungi Nabil untuk nebeng ke sekolahnya, tapi Nabil sudah lebih dulu sampai, akhirnya Nera memilih untuk diantar oleh sang Ayah.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang