Assalamualaikum semuanya, selamat malam ^^
Telat? Wkwkw gak nyampe target sih, makin nurun huhu
250 vote, next!
Gas baca! Tahan gaboleh emosi
BAB 55 [FAKTA BARU]
Happy Reading ^^
.
.
.****
.
.Pukul tujuh pagi, Nera sudah bersiap untuk pergi ke cafenya. Nera membangun cafe di indonesia sejak tiga tahun yang lalu, ia mempercayakan cafenya untuk dikelola oleh sahabatnya.
"Abbi," panggil Nera masuk ke dalam kamar Abbi.
"Iya Ummah? Ada apa?" tanta Abbi yang ternyata sibuk bercermin.
"Abbi mau ikut Ummah ke cafe?" tanya Nera menghampiri anaknya.
"Enggak, Ummah. Papa Aksa ngajak Abbi jalan-jalan, nggak papakan?" ujar Abbi meminta izin.
Nera tersenyum, ia mengangkat tubuh Abbi ke pangkuannya, lalu mengelus kepala Abbi.
"Iya nggak apa-apa. Tapi, harus tetap ingat, jangan ngerepoti Om Aksa oke?"
"No, no, no, Papa Aksa Ummah," ralat Abbi dengan kepala menggeleng-geleng, tak lupa suaranya yang begitu menggemaskan.
"Iya-iya, terserah Abbi aja," ujar Nera terkekeh kecil.
"Yaudah siap-siap, habis itu sarapan oke?" laniut Nera.
"Oke Ummah," balas Abbi.
Nera pun menurunkan Abbi dari pangkuannya, sebelumnya ia mencium kedua pipi Abbi terlebih dahulu.
"Ummah, keluar ya sayang," pamit Nera.
Abbi mengangguk.
****
Nera sudah sampai di Cafe, ia langsung masuk ke dalam ruangan dan mengecek beberapa keuangan.
Sebenarnya, Nera takut untuk datang ke cafe lagi, karena bisa dipastikan Kala akan datang ke sini dan menemuinya lagi.
"Ya Allah bantu hamba," gumam Nera.
Nera kembali memeriksa beberapa berkas keuangan yang harusnya ia periksa kemarin, tapi karena insiden Itu, ia tidak sempat memeriksanya.
Tok tok tok
"Masuk," ucap Nera.
Seseorang masuk ke dalam ruangan Nera tanpa mengucapkan sepatah kata membuat Nera mendongak.
Tatapannya terpaku pada sosok laki-laki yang berjalan menghampirinya dengan tersenyum hangat. Spontan Nera berdiri dengan wajah terkejud.
"Assalamualaikum," ucapnya dengan suara bas dan deepnya.
Nera meneguk ludahnya susah payah, cobaan apa lagi ini ya Allah... Batin Nera.
"W-waalikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," balas Nera lirih dan gagu.
"Masih pagi udah sibuk aja," kekehnya.
"Mau apa ke sini?!" tanya Nera tanpa basa basi.
Senyum diwajah Kala meluntur mendengar ucapan Nera yang terbilang ketus dan tak bersahabat.
"Aku mau ngomong sama kamu, plis aku mau semuanya selesai," pinta Kala.
"Nggak ada yang perlu dibicarain lagi, semuanya udah selesai lima tahun lalu," balas Nera tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIRA [TERBIT]
Teen FictionPlak! "Jangan pernah sebut Desta perempuan murahan!" Dikhitbah secara tiba-tiba oleh seseorang yang pernah ada dimasa lalu dan 2 tahun lost kontak? Itu lah yang dirasakan oleh gadis cantik berhijab panjanh yang sudah hampir empat tahun mengabdi di...