3. She's My Girlfriend!

34.2K 2.5K 170
                                    

“Berlian terlalu berharga untuk disentuh dengan tangan kotor sepertimu”

Happy Reading💚
###

Seorang laki-laki dengan dasi yang terikat dikepala dan juga baju yang tak dimasukkan berjalan menuruni tangga menuju meja makan.

Kedatangannya menarik perhatian empat orang yang tengah duduk tenang di meja makan.

Bukan, bukan karena penampilan nya, tapi–tumben sekali laki-laki itu bangun sepagi ini, itu yang membuat ke empat orang itu heran. Biasanya dia harus dibangunkan dulu baru bangun, tapi sekarang? Setan apa yang telah merasuki orang itu? Setan apa yang merasuki mu hingga–stop jangan dilanjut!

"Pagi," sapanya.

"Pagi juga bang," balas mereka.

"Tumben bang jam segini lo udah bangun, kesambet apa lo?" tanya seorang laki-laki yang berwajah mirip dengannya.

"Setan," balasnya

"Udah-udah, cepet sarapan!" pinta sang ibu.

Tak ada yang berbicara, semuanya tampak tenang menikmati sarapan mereka. Memang peraturan di keluarga ini 'tidak boleh berbicara saat makan'.

"Abang udah selesai," ucap laki-laki tadi.

"Cepet amat lo bang," celetuk adik perempuan nya.

"Abang duluan, Yah, Bun, Dek. Abang berangkat, Assalamualaikum."

"Abang tungguin gue woy, gue belum selesai makan nya," teriak sang kembaran.

"Yaudah kalo gitu aku juga berangkat, Assalamualaikum." ia melenggang pergi menyusul sang kembaran.

"Waalaikumsalam," balas mereka.

"Lah ini bang Lele lewat jalan mana sih? Kok gak ada perasaan baru pergi dah," gumam nya.

*****

Sementara itu, laki-laki tadi yang sempat mengumpat dari sang adik kembar nya. Ia sekarang tengah berdiri didepan rumah sang kekasih.

Samar-samar ia mendengar keributan dari dalam, ia melangkah mendekati gerbang rumah sang kekasih. Ia meminta satpam untuk membukakan pintu pagarnya.

"Aden temen nya neng Acha ya?" tanya satpam padanya, ia menganggukkan kepalanya, raut wajahnya tetap datar.

Satpam sendiri heran, ini manusia apa tembok? Kok datar sekali.

"Acha nya ada?" tanya nya menatap satpam datar.

"Ada kok den, masuk aja."

Ia mengangguk, berjalan menuju pintu utama. Ah ternyata pintu utama terbuka, ia bisa melihat apa yang terjadi didalam rumah itu.

Ia melihat seorang wanita paruh baya yang tengah mengangkat tangannya hendak menampar seorang gadis yang tengah menangis, gadis itu–matanya membulat saat tahu siapa gadis itu. Itu–Acha gadisnya.

Ia berlari secepat mungkin. Dan–

Hap

Ia berhasil menangkap tangan wanita paruh baya itu.

Ia menghempaskan tangan wanita itu kasar, "Jauhin tangan kotor tante dari berlian saya." ucapnya penuh penekanan, ia menatap tajam wanita paruh baya didepan nya.

Netra nya beralih menatap sang kekasih yang masih menangis sesenggukan, matanya terpejam erat, raut wajahnya terlihat ketakutan.

"Acha," panggilnya dengan suara lembut.

ACHA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang