7. 4L

26K 1.8K 95
                                    

Happy Reading💚
###

Berjalan beriringan dengan tangan saling bertautan. Mengabaikan berbagai tatapan yang melihat ke arah mereka berdua, ah mereka juga mengabaikan satu orang dibelakang mereka yang tengah menggerutu sepanjang perjalanan.

"Nasib jomblo gini amat dah," gumam nya.

Ia berdecak, melangkah ke arah dua orang didepannya. Dengan kasar ia melepaskan genggaman tangan keduanya.

"Hargain gue napa." ucapnya sebal.

"Kaka sih jomblo, jadi sendiri deh gak ada gandengan nya. Kasian hihi, kaya Acha dong. Nih Acha ada gandengan nya wlee," ledek Acha.

Iya ketiga orang itu, Acha, Leo dan juga Leon. Mereka bertiga saat ini tengah berada di mall. Katanya Acha ingin bermain jadilah mereka disini.

"Sombong amat neng, liat aja nih ya. Bentar lagi juga gua pasti punya pacar," balas Leon. "Masih bocil aja udah pinter ngeledek lo!" ucapnya dalam hati.

"Oke Acha kasih waktu satu minggu buat Kak Leon, kalau dalam seminggu kakak belum punya pacar juga. Nanti Acha kasih Kak Leon hukuman," ucap Acha.

"Kok seminggu sih? Satu bulan atau dua bulan kek." protes Leon.

"Oh no! Tidak bisa." ucap Acha tersenyum dengan tampang polosnya.

"Bang, pacar lo ngeselin amat. Yakali gue cuma dikasih waktu satu minggu doang, bujuk dia napa bang. Suruh nambahin jadi sebulan bang," rengek Leon pada Leo yang sedari tadi hanya memperhatikan keduanya dengan wajah datar.

"Jadi gak?" tanya Leo memandang keduanya datar.

"Jadi kemana?" Leon bertanya balik.

Leo menghembuskan nafasnya antara kesal dengan keduanya dan juga lelah dengan sikap mereka. "Timezone," ucapnya.

"JADI." pekik Acha girang.

"Ayo," Leo menarik tangan Acha, meninggalkan Leon sendirian.

Leon yang melihat itu langsung berteriak seraya berlari mengejar Leo dan Acha, "BANG, JANGAN TINGGALIN GUE WOY!"

Mereka kembali berkeliling mall, tujuan mereka saat ini adalah timezone. Namun, saat mereka melewati toko boneka. Acha menghentikan langkah nya membuat kedua cowok kembar yang sedari tadi mengikutinya pun ikut menghentikan langkahnya.

"Kenapa?" tanya Leo.

Acha menatap toko boneka itu dengan mata berbinar, ia menoleh ke arah Leo lalu kembali menatap toko boneka didepan nya.

"Mau boneka, gak mau main di timezone." ucapnya.

Leo mengangguk begitu juga dengan Leon. Ketiga nya memasuki toko tersebut, Acha segera berlari mengitari boneka boneka yang terpajang.

"Mau yang mana Cha?" tanya Leon, ia juga akan membeli boneka.

Acha mengerucutkan bibirnya kesal, "Ihh bagus semua, Acha bingung mau yang mana." ucapnya menatap kesal boneka-boneka didepan nya.

"Semua?" tanya Leo menatap Acha dengan wajah datar andalan nya.

"Hah?" Acha menatap Leo bingung, begitu juga dengan Leon yang ikut menatap kakak kembarnya.

"Mau beli semua?" tanya Leo lagi memperjelas pertanyaan nya.

Acha dan Leon sontak membulatkan mata mereka, "SEMUA?" pekik keduanya yang hanya dibalas dehaman.

"Hm," balas Leo malas.

Leon menggeleng tak percaya, "Gilak lo bang, yakali mau dibeli semua. Nanti mau ditaruh dimana tuh boneka?" ucapnya.

ACHA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang