14. Tetap Sama

16.9K 1.2K 19
                                    

“Aku terlalu banyak berharap, sampai lupa. Kalau, gak selamanya yang kita harapkan itu bisa terwujud.”

-Acha Raquella

Lagu terakhir yang kalian putar/yang lagi diputar:

Aku: Lonely - Justin Bieber🎶

Happy Reading💚
###

Detik jam dinding mengisi sunyi nya malam, kamar dengan nuansa pink itu terlihat minim cahaya. Hanya ada sinar bulan yang menerangi, menerobos jendela yang terbuka.

Mata indah nan lentik itu perlahan terbuka, nafas nya memburu. Keringat dingin membasahi wajahnya.

"Mimpi itu lagi," gumam gadis itu, ia beralih duduk, menyalakan lampu yang berada di nakas nya.

Mata nya melirik jam dinding, "Masih jam dua dini hari."

"Kapan aku bisa tenang?" tanya nya lirih.

Menghela nafas lelah, ia kembali berbaring. "Acha capek," gumam nya lirih.

Dia Acha, gadis yang berparas cantik dengan pipi nya yang chubby. Si pemilik tawa dan senyum yang terlihat begitu ceria namun bertolak belakang dengan kenyataan nya.

Tawa dan senyum nya, itu hanyalah topeng, ya topeng. Topeng untuk menutup segala luka yang ia punya.

"Bahkan semesta pun tidak pernah membiarkan, Acha tenang walaupun dalam keadaan tidur. Takdir Acha kenapa kaya gini?" gumam Acha lagi.

Lihatlah, bahkan saat tertidur pun dia masih saja tidak mendapat ketenangan yang ia inginkan, semesta seakan menolak keras keinginan ia yang ingin merasakan kebahagian serta ketenangan dalam hidupnya.

"Kenapa mimpi itu selalu datang? Acha capek, setiap tidur. Acha pasti mimpi itu lagi, saat Acha sadar pun Acha gak pernah dapet ketenangan, selalu aja ada yang harus Acha terima dan Acha lakuin, entah itu perlakuan kasar dari mereka atau perintah dari mereka."

"Acha terlalu lemah untuk melawan, Acha juga pengen kaya yang lain. Sesulit itu ya keinginan Acha? Sampai-sampai keinginan Acha gak pernah terwujud," setetes air mata mengalir membasahi pipinya.

"Ayah, Bunda. Abang, kapan Acha bisa ngerasain ketenangan yang sebenarnya? Kapan kehadiran Acha, kalian anggap ada? Susah ya buat kalian untuk sekedar menganggap Acha ada?"

"Acha masih ngantuk, tapi Acha takut mimpi itu datang lagi."

"Acha mau tidur, Acha mohon. Jangan hadirin mimpi itu lagi, Acha udah capek."

Acha membaca doa sebelum tidur, ia kembali memejamkan matanya. Berharap hari esok nanti ia akan mendapatkan kejutan, ya kejutan kalau keinginan nya terkabulkan.

"Selamat malam, Ayah, Bunda. Abang," gumam Acha sebelum benar benar tidur.

*****

Malam berganti pagi, bulan dan bintang pun telah terganti dengan matahari.

Pagi hari ini, Acha masih terlelap dalam tidur nya. Sementara itu, keluarga nya tengah kumpul di ruang makan.

Hari senin telah tiba, dimana semua orang kembali dengan kegiatan seperti biasanya, baik itu pekerja, pelajar dan yang lain nya.

"Kemana anak itu? Apa dia belum bangun?" tanya seorang pria paruh baya pada anak laki-laki nya serta istri nya.

"Iya, dia masih tidur," jawab istrinya.

"Bangunkan dia, suruh dia berangkat sekolah!" titah pria paruh baya itu.

ACHA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang