23. Bang Iyo

13.3K 1.1K 57
                                    

PROMOSIIN CERITA INI KE INSTAGRAM, TIKTOK AND AKUN SOSMED KALIAN LAIN NYA!

SS BAGIAN YANG KALIAN SUKA POST DI INSTASTORY KALIAN, JANGAN LUPA TAG @lanwulan.24 and @wattpadlann Maacih💚

MAKIN KE SINI, KOMEN SMA VOTE MAKIN MENURUN EYY. AYOK ATUH RAMEIN:)

Happy Reading 💚
###

Pagi pagi sekali, Acha sudah berada di dapur. Ia tengah membantu Bi Iyem membuat sarapan untuk keluarganya.

"Non, lebih baik Non Acha ke kamar aja. Siap-siap ke sekolah, ini biar bibi aja yang lanjutin," ucap bi Iyem pada Acha yang tengah menggoreng ikan.

Acha menoleh, senyuman lebar ia perlihatkan. "Aduh bibi udah deh, Acha bantuin. Nanti Acha siap-siap nya, orang cuma tinggal pake sepatu sama ikat rambut aja kok."

Kalau sudah begini, bi Iyem bisa apa? Ia hanya pasrah. Biarkan saja apa yang Acha mau.

"Aww!" Acha memegang tangan kanan nya yang terkena cipratan minyak.

"Ya ampun Non!" bi Iyem bergegas mengambil tangan Acha, beliau berdecak. "Tuh kan! Dibilangin juga apa! Udah bibi aja, Non Acha siap-siap aja sana."

"Aaa bibi! Acha udah biasa loh kaya gini, Acha gamau! Acha mau bantuin bibi, bibi diem ya. Lanjutin aja bikin sop nya," ucap Acha memelas.

"Keras kepala," gumam bi Iyem, beliau menuruti perkataan Acha.

"YEY SELESAI!" Acha mengangkat piring berisi ikan yang ia goreng. "Bibi kalah! Acha menang, duluan Acha selesai nya."

Bi Iyem menggelengkan kepala nya, sudah biasa Acha kaya gitu. Ia tak kaget dengan tingkah anak majikannya yang satu ini.

"Yaudah sana siap-siap, udah jam enam loh."

"Siap bi!"

Acha berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, saat akan membuka pintu kamarnya. Acha melihat ke kamar didepan nya yang pintunya terbuka.

"Bang Iyo? Dia kenapa kok kaya panik gitu?" gumam nya.

Acha melangkah ke kamar Nadio, ia mengetuk pintunya pelan. "Bang Iyo?" panggilnya.

Nadio yang tengah duduk ranjang membelakangi pintu, langsung menoleh. "Hm?"

"Boleh Acha masuk?"

"Ya."

Acha melangkah mendekati kakak nya, ia duduk disamping Nadio. Menatap kakak nya.

"Bang Iyo kenapa? Kok panik?" tanya Acha.

"Bukan urusan lo!" Nadio menatap Acha datar.

"Emang bukan urusan Acha sih, tapi Acha kepo. Abang kalo ada masalah cerita aja sama Acha," ujar Acha.

"Hm."

"Kenapa bang?" tanya Acha lagi.

Nadio menghela nafas kasar, ia menatap Acha sekilas. "Pacar gue gak ngabarin sama sekali," ucapnya.

Mata Acha membulat, "Pacar? Abang punya pacar? Kok Acha gak tahu!"

"Hm."

"Ihh kaya kak Leo! Hm terus padahal punya mulut!" Acha mencebikkan bibir nya kesal.

"Sama-sama tembok, kulkas, es, ada gitu ya orang kaya kak Leo sama bang Iyo," gumam Acha pelan namun Nadio masih bisa mendengar nya.

Nadio menggelengkan kepala nya, ah rupanya adiknya ini kesal.

ACHA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang