18. Masa Lalu Acha

15.7K 1.3K 196
                                    

PROMOSIIN CERITA INI KE INSTAGRAM, TIKTOK AND AKUN SOSMED KALIAN LAIN NYA!

SS BAGIAN YANG KALIAN SUKA POST DI INSTASTORY KALIAN, JANGAN LUPA TAG @lanwulan.24 and @wattpadlann Maacih💚

LAGU YANG LAGI KALIAN PUTAR:

AKU: It's You - Sezairi Sezali🎶

AYOK BANTU AKU RAMEIN LAPAK INI!

JANGAN LUPA SPAM 'ACHALEO🐯' KALO MAU BESOK AKU UP!

Happy Reading💚
###

Acha kembali terbaring lemah di ranjang rumah sakit, kepalanya di perban. Sudut bibir nya robek sedikit akibat tamparan dari Sinta semalam.

Hari ini ia kembali ditemani Letta-Bunda dari kekasih nya, Leo masih sekolah.

"Bunda, Acha haus. Boleh minta tolong ambilin gak, bun?" ujar Acha menatap Letta yang tengah duduk di sofa sebrang ranjang nya.

Letta menoleh, ia segera bangkit mengambilkan segelas air putih yang berada di nakas samping ranjang Acha.

"Makasih Bunda, maaf Acha jadi ngerepotin Bunda," ucapnya setelah meminum air yang diberikan Letta.

Letta tersenyum, ia mengelus kepala Acha, "Gak kok, kamu gak ngerepotin Bunda."

Acha membalasnya dengan seulas senyuman, "Bunda. Acha mau pulang, gak mau disini."

Refleks Letta memegang tangan Acha, "Kamu masih enggak boleh pulang, Cha. Kondisi kamu masih lemah," katanya.

Acha menghela nafas pasrah, ia menatap langit-langit ruangan nya.

"Aku masuk rumah sakit lagi, pasti biaya nya mahal. Ayah sama Bunda pasti marah lagi, aku emang bisanya nyusahin aja," gumam Acha namun masih dapat Letta dengar.

Letta menghela nafas, ia mengusap pipi Acha yang terdapat bekas tamparan, "Acha, jangan pikirin biaya nya. Kalo orang tua kamu marah, ada Ayah Al sama Bunda yang akan biayain. Semahal apa pun biaya nya, kita ikhlas asalkan kamu sembuh."

"Satu lagi, kamu itu gak nyusahin, sayang. Jangan dengerin apa kata orang tua kamu," ujar Letta.

Acha menatap Letta dengan mata berkaca-kaca, "Aaa Bunda, Acha terharu hiks. Acha beruntung bisa ketemu sama orang sebaik kalian, Acha gak nyangka masih ada yang sayang sama Acha."

"Bunda juga beruntung bisa ketemu sama gadis selucu kamu," ujar Letta terkekeh.

"Terimakasih banyak Bunda," ucap Acha tulus yang dibalas senyuman menenangkan dari Letta.

"Kamu tau? Semalem Leo ngamuk loh!"

"Hum? Ngamuk kenapa?" tanya Acha menatap Letta penasaran.

"Semalem kan kamu pingsan tuh, keadaan kamu juga kacau banget. Pas kamu udah di tanganin sama Dokter, Leo langsung pergi ngecek cctv ruangan ini, dia liat semua perbuatan orang tua kamu. Terus dia telepon Leon, Gio sama Sean suruh kesini, pas mereka udah dateng dia nya pergi ke rumah orang tua kamu sama Leon."

Letta menarik nafas sejenak, ia kembali berbicara. "Kata Leon, disana Leo ngamuk mukulin Ayah kamu, dia banting barang-barang diruang tamu rumah kamu, Ayah kamu pingsan, Bunda kamu kakinya kena pecahan kaca terus Abang kamu juga tepar. Ihh Bunda ngeri bayangin nya, Leo kalo udah marah serem banget kaya orang kesurupan," jelas Letta bergidik ngeri.

Acha melotot kaget, "A-yah pingsan?" tanya Acha tak percaya.

Letta mengangguk, "Iya dia pingsan, kalo aja Leon gak narik abang nya. Udah pasti Ayah kamu nambah babak belur."

ACHA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang