PART SPESIAL 500K!

4.6K 335 8
                                    

SPESIAL 500K!

ADA YANG KANGEN SAMA ACHA?

WARNING!!!

PART INI GAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN NOVEL ACHA

DAN TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ENDING ACHA! 

HANYA UNTUK MENGOBATI RASA RINDU KALIAN DAN KHUSUS SPESIAL 500K SAJA

SEMOGA KALIAN SUKA...

KALIAN BISA SS BAGIAN YANG KALIAN SUKA LALU POST DI STORY INSTAGRAM KALIAN JANGAN LUPA TAG AKU!

@lanwulan.24

Happy Reading 💚
###

Kakinya mulai melangkah menaiki anak tangga satu persatu untuk menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Tas sekolahnya masih berada di gendongannya, dia baru saja pulang sekolah. Berjalan lesu menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, gadis dengan rambut di kuncir dua itu langsung merebahkan dirinya di ranjang.

"Huh," membuang nafas lelah, "Acha capek banget, hari ini olahraganya ngeselin! Kenapa harus basket sih? Acha kan enggak bisa," keluhnya.

Ya, Dia Acha. Gadis polos yang merupakan kekasih dari seorang Leonard Aldevaro, si cowok bermuka datar yang lebih terkenal dengan julukan 'Kulkas berjalan' ada juga yang menjulukinya 'Singa beku'. Ya terserah mereka sajalah.

"Kak Leo udah sampai rumah belum ya?" tanyanya pada diri sendiri.

Pasalnya hari ini Acha tidak pulang bersama Leo, melainkan ikut dengan Akiko. Leo katanya sedang ada urusan dengan adik kembarnya.

"Acha telepon aja kali ya?" tangannya mengambil handphone yang sempat dia lempar di ranjang.

Jari jemarinya langsung memencet kontak yang bernama 'Kak Leo Jelek😝' 

Berdering namun tidak di angkat, Acha masih setia menunggu. Hingga akhirnya sambungan teleponnya di angkat oleh Leo.

"ASSALAMUALAIKUM BOS!" teriak Acha semangat.

Di seberang sana Leo terkekeh kecil saat mendengar panggilan Acha untuknya.

"Waalaikumsalam, kenapa dek?"

Ini yang Acha suka, Acha suka kalau Leo memanggilnya dengan sebutan 'dek'. Entah kenapa, tapi Acha sangat menyukainya.

"Kak Leo udah nyampe rumah?" tanyanya.

"Udah sayang."

Haduh ini kulkas dua pintu panggilannya sering berubah-ubah, terkadang sayang, dek, Cha, boo. Yeah terserah Leo sajalah. Yang penting dia seneng, udah.

"Kirain belum, syukur deh kalau udah nyampe."

"Hm, kamu sendiri?"

"Acha udah nyampe juga kok, baru aja."

"Belum ganti baju dong?"

"Belum hehe," Acha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia beralih duduk di pinggir ranjang.

"Dih masih bau asem."

"ENGGAK YA!" Acha spontan teriak.

"Hust jangan teriak! Ganti baju dulu sana, terus mam abis itu minum obat terus bobo."

ACHA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang