43. Pantai Ancol dan Kita

9.4K 880 35
                                    

“Kita akan terus mengukir momen yang nantinya akan menjadi kenangan yang akan terus kita kenang”

Berdua bersama - Jaz🎶

Happy Reading 💚
###

Dikamar yang tak terlalu kecil dan tak terlalu luas, gadis itu tengah berdiri dihadapan cermin. Melihat apakah penampilannya sudah cocok atau belum.

"Hem kayanya emang cocok sih," gumamnya.

Celana jeans hitam panjang dengan atasan kaos putih polos yang dimasukkan ke dalam celana. Dibalut dengan cardingan rajut berwarna cokelat. Sepatu sneaker putih serta sling-bag hitam.

Dia Acha, hari ini Leo mengajaknya pergi jalan-jalan. Liburan kali ini, Acha serta teman-temannya belum menentukan ingin liburan kemana.

"Dek," panggil Nadio dari luar kamarnya.

"Iya bang?" sahut Acha, dia berjalan keluar dari kamarnya.

"Kenapa bang?" tanya Acha, melihat Nadio yang tengah berdiri didepan pintu kamarnya.

"Itu, Leo udah dateng. Turun gih, dia nungguin di ruang tamu."

"Eh kok cepet banget? Bang, Ayah sama Bunda belum pulang?" tanya Acha.

"Belum," tangan Nadio terangkat mengelus kepala Acha.

Rambutnya yang ia kuncir kuda membuatnya terlihat sangat cantik dan pas dengan style dia saat ini.

Bahu Acha merosot, "Yah... Padahal Acha kangen mereka, udah empat hari mereka pergi tapi belum pulang juga," ujarnya.

"Katanya dua hari lagi pulang, udah ah jangan sedih gitu. Turun sana kasian Leo udah nungguin," ujar Nadio.

Acha mengangguk, "Ayok abang juga turun," ajaknya menarik tangan Nadio menuruni tangga.

"Hai kak Leo!" sapa Acha saat dia dan Nadio sudah berada diruang tamu dimana ada Leo yang tengah duduk sendirian dengan satu gelas jus jeruk dihadapannya.

"Hai," sapa Leo balik dengan senyum tipisnya, "Udah siapa?" tanyanya.

"Udah dong!" balas Acha.

"Mau kemana?" tanya Nadio.

"Acha gak tahu, kak Leo gak ngasih tahu Acha."

"Kemana Le?" tanya Nadio pada Leo.

"Ancol," jawab Leo.

Nadio mengangguk, "Pulangnya jangan sore-sore ya Le, titip Acha juga."

"Hm."

"Mau berangkat sekarang apa nanti?" tanya Acha.

"Sekarang," ucap Leo.

"Yaudah ayok," Acha menggandeng tangan Leo keluar dari rumahnya, Nadio mengikuti dari belakang.

"Abang Acha pergi dulu ya," ujar Acha pada Nadio yang tengah berdiri dihadapannya.

Mereka bertiga saat ini tengah berdiri diteras.

"Iya, hati-hati ya. Inget pesen abang, pulangnya jangan sore-sore. Oh iya, jangan sampe kecapean ya?" balas Nadio.

"SIAP ABANG!" Acha berseru.

"Ayok," Leo menggandeng tangan Acha menuju mobilnya.

"Bye abang!" Acha melambaikan tangannya saat mobil Leo mulai melaju keluar dari rumahnya.

"BYE, HATI-HATI!" Nadio berteriak karena mobil Leo sudah keluar dari halaman rumahnya.

*****

ACHA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang