26. Masa SMP Acha

12.6K 1K 10
                                    

PROMOSIIN CERITA INI KE INSTAGRAM, TIKTOK AND AKUN SOSMED KALIAN LAIN NYA!

EMOT YANG LAGI GAMBARIN PERASAAN KALIAN SAAT INI APA?

Happy Reading 💚
###

Leo dan teman-temannya berjalan memasuki kantin, disamping Leo sudah ada Acha yang ia rangkul bahunya.

Kedua teman Acha tak ikut, mereka tengah ada rapat eskul. Lena dan Vani mengikuti eskul Basket, sedangkan Acha. Dia tak mengikuti eskul apapun. Alasanya? Leo tak mengizinkannya.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Sean, begitu mereka sudah duduk disalah satu meja kantin.

"Gue mau mie ayam aja, minumnya jus batu," Leon tersenyum konyol menatap Sean.

"Jus batu?" tanya Acha heran. "Emang ada?" tanya nya lagi.

Leon beralih menatap Acha. "Ada, Cha. Batunya tuh, es batu tuh. Kalo gak ada es batu, namanya bukan es."

"Yon! Elah yang bener napa, masih untung gue mau pesenin lo!" ucap Sean kesal.

Leon menatap Sean mengejek, "Duh pelayan, jangan marah dong. Jadi pelayan itu harus sabar, extra sabar."

"TAI LO BABI!" umpat Sean.

"Mon maap nih bos, tai gue bukan babi. Ya kali tai gue babi," ujar Leon.

"Yon," ucap Leo dengan nada rendah.

"Hehe pis bang," Leon menyengir, "Minumnya jus jambu aja."

"Gue nasgor pedes, minumnya es teh aja," ucap Gio.

Leo berucap, "Nasgor, es teh."

"NAH KALO ACHA MAU BAKSO YA KAK SEAN, MINUMNYA ES TEH JUGA!" ucap Acha berseru.

"Gak, Nasgor. Yan," ucap Leo.

"Ih kok gitu sih? Acha kan maunya bakso," ucap Acha kesal.

"Gak!"

"Kak Leo!" Acha merengek.

"Hm?"

"Mau bakso."

Leo menghela nafas, "Bakso, Yan."

"YEY!" Acha bersorak senang.

Sean mengangguk, dia melenggang pergi memesan makanan.

"Eh pulang sekolah nongkrong ke cafe gue yok!" ajak Leon.

"Gass lah!" Gio menyahut.

"Acha ikut boleh?" Acha menatap Leo, "Acha terakhir kesana pas kerja, sekarang udah enggak."

Leo tersenyum tipis, "Boleh, sayang."

"Sama Lena sama Vani boleh?"

Leon menyahut, "Boleh, Cha."

"MAKANAN DATANG!" seru Sean dengan tangan yang membawa nampan berisi makanan mereka.

Dibelakang Sean ada Dodo yang membawakan minuman mereka, babu dadakan.

"Makasih ya dek," ucap Gio pada Dodo.

"Idih gak usah manggil 'dek', gue bukan adek lo!" ucap Dodo sinis. "Ini lagi enak aja main seret gue buat bawain minuman, dikira gue babunya apa?" lanjutnya menatap Sean. 

"Gak ikhlas lo?" tanya Sean menatap Dodo sinis.

"Enggak!" bales Dodo.

"Ih Dodo kalo mau bantuin itu yang ikhlas dong!" Acha ikut menyahut.

ACHA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang