Happy Reading💚
###Hari ini Leo tak berangkat sekolah, dia masih demam. Acha kini berangkat dengan Leon atas perintah dari keluarga Leo, mereka tak akan membiarkan Acha berangkat sendiri.
"La la la aku sayang sekali Doraemon."
Acha melangkahkan kaki nya menuju kelas, seperti biasa. Ia akan menyanyi setiap pagi nya, Leon dibelakangnya hanya bisa menggelengkan kepala nya saat melihat kebiasaan Acha.
"Satu satu aku sayang bunda. Dua dua aku sayang Ayah, tiga tiga aku sayang abang. Satu dua tiga Acha sayang semua," Acha tersenyum, menyapa setiap orang yang ia jumpai di koridor.
"Cha, jangan nyanyi bisa enggak." ujar Leon.
Acha menoleh kebelakang, "Emang kenapa?" tanya Acha.
"Gak papa, cuma ya gimana ya? Lo gak cape apa nyanyi terus? Dari parkiran sampe sini lo masih aja nyanyi, mana nyanyi nya lagu anak-anak lagi."
"Enggak, Acha enggak cape. Kalo udah sampe dikelas baru deh Acha berhenti nyanyi nya, eh enggak. Acha nanti di dalem kelas nyanyi lagi hehe," ujar Acha.
"Terserah lo deh," ucap Leon.
"Dodo dodo dodo dodo... Ku hanya mau dodo... ku suka dodo... Ku hanya mau dodo, dodo memberi yang terbaik."
Leon tercengang mendengar nyanyian Acha, "Cha. Bukan nya itu lagu iklan dot di tv ya?" tanya nya.
Acha mengangguk, "Kak Leon bener."
"Kenapa lo nyanyi itu?" tanya Leon.
"Acha nyanyi lagu itu buat ngeledek temen sekelas Acha, namanya Dodo. Jadi Acha suka nyanyiin lagu itu kalo ada dia," ujar Acha.
"Kenapa lo ngeledek dia?" tanya Leon lagi.
Acha menatap Leon kesal, "Ish kak Leon banyak tanya deh! Jadi gini, soalnya tuh Acha kesel sama Dodo. Dia suka jailin Acha."
"Oh gitu," Leon mengangguk paham.
"Udah jangan nanya lagi, jangan komen pokok nya! Acha mau nyanyi lagi."
Leon mengangguk, ia kembali berjalan disamping Acha. Sebentar lagi mereka akan sampai di kelas Acha.
"Dodo dodo dodo dodo... Ku hanya mau dodo, ku suka dodo... Ku hanya mau dodo, dodo memberi yang terbaik. Yey!" Acha terkekeh mendengar nyanyian nya sendiri.
Siswa lain yang juga berada di koridor ikut tertawa geli mendengar nyanyian Acha, mendengar Acha menyanyi di koridor sudah hal biasa bagi mereka. Setiap paginya Acha memang selalu seperti itu, mereka tak kesal juga tak risih. Malah mereka terhibur dengan tingkah lucu Acha.
"Kak Leon, Acha masuk dulu ya. Makasih udah nganterin Acha, oh iya. Jangan bolos ya, awas kalo bolos nanti Acha laporin ke Bunda." Acha menatap Leon tajam tapi jatuhnya malah menggemaskan.
Keduanya saat ini sudah berada didepan kelas Acha, Leon tersenyum geli mendengar ancaman Acha.
"Iya elah, gemesin bener sih lo, Cha. Pantes abang suka sama lo," ujar Leon.
"Iya dong, Acha itu gemesin. Imut, cantik. Lucu lagi hehe," Acha menatap Leon dengan senyum lebar nya.
"Percaya diri banget lo, Cha. Cha," Leon menggelengkan kepalanya.
"Udah sana kakak ke kelas, ngapain masih disini? Nanti istirahat Acha mau videocall an sama kak Leo. Acha udah kangen hihi," Acha terkekeh.
"Dasar bucin!" cibir Leon, "Yaudah kalo gitu gue ke kelas dulu ya, nanti kalo istirahat gue tunggu dikantin."
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHA [END]
Teen Fiction"Mulai sekarang lo pacar gue!" "Hah?" "Sekarang lo pacar gue!" ucapnya. "Kakak ngomong sama Acha?" tanya Acha . "Iya lah terus sama siapa lagi?" "Jadi, sekarang Acha punya pacar?" tanya Acha. "Wahh, Acha punya pacar," pekik Acha. "Gue, Leonard Ald...