57. Bukti | 2

11.2K 971 251
                                    

SS BAGIAN YANG KALIAN SUKA POST DI INSTASTORY KALIAN, JANGAN LUPA TAG @lanwulan.24 and @wattpadlann Maacih💚

LAGU YANG LAGI KALIAN DENGERIN:

Happy Reading 💚
###

Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai di tempat yang Nadio bilang tadi, setelah Nadio memberi tahu informasi tadi mereka langsung bergegas menuju tempat itu.

Mereka tengah berharap semoga cctv itu masih berfungsi dan masih menyimpan rekaman beberapa tahun silam.

Orang suruhan Alex sudah meretas cctv itu, kini mereka tengah mencari rekamannya.

"Tuan, kami sudah menemukan rekaman saat kejadian itu terjadi," ucap salah satu anak buah Alex yang tengah memegang laptop.

"Coba putar dan perlihatkan pada kita," suruh Alex.

"Baik tuan."

Video rekaman mulai terputar, mereka tampak serius melihatnya. Di awal video sudah terlihat beberapa seorang pria, ada satu wanita paruh baya diantara pria itu.

"Ibu," gumam Morta.

Setetes air mata mengalir dari mata Morta, Nadio serta Acha saat melihat video yang menampilkan kekerasan yang Wira dan Ani lakukan pada Virhan.

Mereka berdua mencambuk, menendang bahkan memukul Virhan yang sudah tergeletak tak berdaya. Saat mereka berdua selesai, Ani nampak menyuruh anak buah mereka untuk kembali memukuli Virhan.

"Bajingan," desis Nadio.

"VIRHAN!"

"KAK VIRHAN!"

Teriak Morta, Nadio serta Acha secara bersamaan saat melihat Ani menusuk dada Virhan dengan pisau. 

"Hiks kak Virhan," Acha terisak.

"Matikan videonya, lalu simpan jangan lupa kirim videonya ke saya," ucap Alex.

"Ini kita udah dapet buktinya?" gumam Leon.

"Hm," Leo menjawab.

Acha langsung memeluk Nadio yang berada disamping kanannya, "ABANG! BUKTINYA KETEMU!" ucapnya riang.

Acha benar-benar lega, dia sangat amat senang. Benar benar senang sungguh, akhirnya apa yang dia inginkan sebentar lagi akan segera terwujud. Acha tak bisa membendung kebahagiaannya.

Nadio membalas pelukan adiknya, "Akhirnya, Cha. Alhamdulillah," Nadio ikut menangis bersama Acha.

Leon merangkul Leo, "Setelah ini, cewek lo enggak akan ngerasain penderitaan lagi bang."

Leo mengangguk, "Hm."

Morta sendiri dia tengah menghapus air mata yang sempat keluar saat melihat video tadi, dia tersenyum simpul melihat kedua keponakannya.

Morta menoleh ke samping saat dia merasakan tepukan pada bahunya, "Setelah ini, saya minta sama kamu dan keluarga kamu. Tolong jangan sakiti Acha lagi, dia sudah saya anggap anak saya sendiri. Dia gadis yang baik, selalu menebar senyumannya meskipun dia sedang tidak baik baik saja. Sayangi dia seperti dulu kalian menyayanginya."

Morta mengulas senyumnya, "Tentu, setelah ini saya pastikan Acha tidak akan mendapatkan kekerasan dari keluarganya. Dia berhak bahagia, dia tidak salah apa apa dia hanya korban dari kejahatan ibu saya."

Acha beralih pada Leo, dia tersenyum dengan tangis bahagia yang masih belum berhenti. Acha langsung menubruk tubuh Leo, memeluk lelaki yang selama ini selalu menyemangati, menyayangi dan mencintainya.

ACHA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang