°˖✧ 11 : : lie

9K 880 32
                                    

VOTE KOMENNYA

SELAMAT BACA !!

SELAMAT BACA !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Apa ini mimpi?? Lenna rasa iya, tapi kenyataan menamparnya.

Bangun di pagi hari langsung di hadiahi oleh wajah polos anak dan ayah yang saling berpelukan. Sungguh mereka terlihat lucu ketika tidur begini, wajahnya memang tidak begitu mirip, mengingat Jaera bukanlah anak kandung Jaemin.

Tapi tetap saja, mereka seperti satu darah. Lenna yang menatapnya saja merasa heran, kenapa Jaemin bisa sekuat itu merawat dan membesarkan anak dari istrinya yang tidak ada hubungan darah dengannya. Dan fakta lainnya Jaera adalah adik Lenna, adik tiri.

Ck! Kenapa serumit ini hidupnya.

Tidak ingin berlama lama memandangi wajah polos kedua malaikat di hadapannya, maka Lenna segera bangun dari ranjang setelah melihat jam.

Sekarang baru jam tujuh pagi, dan dia memiliki jadwal kuliah pada pukul sepuluh. Maka selanjutnya yang Lenna lakukan adalah mandi, membersihkan diri baru setelah itu membangunkan ayah anak itu.

Memang mungkin Lenna di takdirkan menikah muda dengan seorang duda, karena setelah mandi dia langsung berjalan mendekati ranjang hendak membangunkan mereka yang sedang tertidur.

"Jaemin, Jaera ayo bangun." Lenna menepuk pelan pipi Jaemin dan juga Jaera secara bergantian.

Mereka berdua menggeliat, lalu bersamaan membuka mata.

Ujung bibir Lenna sulit untuk tidak tersenyum. Dia bingung kenapa harus merasa bahagia saat melihat mereka terbangun dari tidurnya.

"Jam berapa sekarang?" pertanyaan pertama yang Jaemin lontarkan begitu bangun, bersama dengan suara berat yang serak khas orang bangun tidur.

"Setengah delapan, kau mandi sana. Biar aku yang memandikan Jaera di kamarnya."

Jaemin mengangguk saja, sepertinya nyawa pria itu belum sepenuhnya terkumpul. Tapi dengan segera bangun dari ranjang, memindahkan kepala mungil Jaera yang sudah kembali tidur ke atas bantal.

"Jangan sakiti anakku," peringat Jaemin sebelum benar benar menghilang dari balik pintu walk in closet yang di dalamnya terdapat kamar mandi.

Kepala Lenna hanya menggeleng geleng saja, dia pun beralih pada Jaera yang sudah tidur lagi.

Gadis itu mendudukan diri di sisi ranjang, tangannya mengusap kepala Jaera dengan lembut, lalu berpindah pada pipi gembulnya. Di cubit tidak terlalu keras tapi berhasil membuat tidur Jaera terganggu.

"Bangun cantik, kau mau telat sekolah hm?" tanya Lenna lembut, kedua tangannya menarik kedua tangan Jaera sampai membuat gadis kecil itu tarduduk dengan mata terpejam.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang