°˖✧ 57 : : happiness

7.3K 644 99
                                    

ada yg langsung baca?? pasti bolos daring niihhh atau udh ada yg sklh offline nich??

oh ya, ku mau minta maaf ke readers ku semua..

ini entah wp ku yg eror atau sinyalnya emng yg masih jubag, setiap mau di up gk bisa gagal mulu, aku minta maap buat yg udh nungguin krna bru sekarang bisa ke up nya :)

maap ya kawand :)

jarang jarang aku up pagi hiyaaaa

btw selamat baca dan jgn lupa tinggalkan vote sebagai jejak parkir!!

btw selamat baca dan jgn lupa tinggalkan vote sebagai jejak parkir!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Pada pukul enam sore Jaemin baru pulang setelah lamanya menghabiskan waktu bersama teman temannya di cafe. Badannya cukup terasa lelah, karena setengah hari berkutat dengan berkas berkas dan sisanya menghabiskan waktu di luar bersama teman temannya.

Tepat saat memasuki area ruang tengah, Jaemin langsung mendapatkan kehadiran Lenna yang sedang berjalan menuruni tangga. Mata mereka bertemu, yang langsung membuat senyum Lenna merekah saat itu juga.

"Jaemin!" tanpa takut terjatuh, Lenna berlari menuruni tangga dan meloncat saat tersisa dua anak tangga lagi untuk berlari menghampiri Jaemin yang terkejut melihat aksi sang istri.

"Lenna! Jangan berlari dan loncat dari tangga, kau bisa terjatuh!" omel Jaemin, begitu Lenna berhasil berdiri di hadapannya.

"Kau lihat sendiri, aku tidak kenapa kenapa. Jadi aman," wanita itu menyengir.

Jaemin hanya mampu menghelakan nafas seraya menggeleng gelengkan kepala, tingkah Lenna benar benar berbeda dari biasanya. Dengan gemas wajah sang istri ia tangkup menggunakan kedua tangannya, lalu bibir Lenna Jaemin kecup sekilas.

"Kenapa kau menggemaskan sekali, hm?? Kau mau aku makan??"

"Lepaskhan! Jaemhin!! Ishh!! Akhu tidak bisa bichara!" karena pipinya di tangkup menggunakan tangan besar Jaemin, Lenna pun menjadi sulit untuk berbicara.

"Kau menggemaskan, sayang." Jaemin tidak mendengarkan ucapan Lenna, tangannya yang menangkup wajah Lenna di gerakkan ke kanan dan ke kiri karena terlalu gemas dengan sang istri.

Lenna sendiri hanya bisa pasrah, wajahnya ia ubah menjadi datar begitu tangan Jaemin terlepas dari wajahnya. Tawa Jaemin mengudara setelah berhasil mengerjai sang istri yang kini tengah menatapnya datar.

"Menyebalkan!"

"Menggemaskan sekali," kali ini Jaemin mencubit pipi Lenna. Tidak tahan dengan wajah Lenna yang begitu menggemaskan ketika sedang merajuk.

"Ish! Kenapa kau menyebalkan sekali, sih?!"

"Kenapa kau menggemaskan sekali, sih??" bukannya menjawab, pria itu justru dengan jail balik bertanya.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang