°˖✧ 25 : : sweet

8.3K 825 30
                                    

hy ! Ku up sesuai ucapan kemarin !
vote nya mana?!

btw maksih doa nya kemarin, aku akhirnya keterima dan lolos dong huhu setelah gagal satu kali 😭

ayyo beri aku ucapan apapun krna besok adalah hari ulang tahunku gengsss

berharap ada yg ngucapin nih hehe. . .

nah untuk itu gmna klo ku buat celens??
klo vote nya udh sampe 50 ke atas dlm wktu 24 jam aku bakal lngsng up lgi, gmna setuju tidak?? mudah bngt, klo bisa lebihin tpi klo dlm 24 jam gk smpe segitu ya ku up nya nanti lgi hehe

sanggup ya??

sanggup ya??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Tepat siang hari nya, sesuai dengan perkataan Jaemin kemarin sore mereka pergi ke China setelah kepulangan Lenna dari kampus.

Jika boleh jujur Lenna sangat tidak mau ikut dengan Jaemin, jelas dia tau sendiri apa tujuan mereka ke sana yang tak lain dan tak bukan bekerja. Dan Lenna takut kalau pekerjaan itu akan membahayakan mereka, terlebih Lenna tidak tau menahu soal bisnis serta kalangan sederajat seperti Jaemin.

Lebih baik kan dia tinggal di rumah bersama Jaera, tanpa harus cemas dengan keadaanya nanti di sana.

Selama penerbangan bahkan Lenna hanya diam saja, tidak minat sama sekali untuk berbicara. Jaemin bahkan tidak peduli, pria itu sibuk dengan urusannya sendiri kadang mengobrolkan sesuatu dengan Jimin.

Oh, tentu saja mereka pergi dengan jet pribadi milik Jaemin. Tidak usah bertanya lagi, Lenna saja yang baru tiga kali naik jet ini sudah merasa bosan.

Selang beberapa jam kemudian mereka pun mendarat di bandara internasional China dengan selamat sentosa. Ketiganya turun bersamaan dengan Jaemin di depan, Lenna di belakangnya dan Jimin di belakang wanita itu.

Kedatangan mereka langsung di sambut hangat oleh para bodyguard pihak Mr. Win, salah satu dari mereka dengan pakaian rapih dan formal datang menghampiri Jaemin seraya tersenyum.

"Selamat datang, Tuan Seo." Sapanya, membungkuk hormat.

Jaemin hanya berdeham singkat dan mengangguk kecil. Pria itu kembali berdiri tegak menghadap Jaemin, seraya tersenyum ramah dan penuh wibawa menyambut mereka.

"Mr. Win meminta ku untuk mengantar anda ke hotel yang telah beliau pesankan." Ucap pria itu, tanpa menatap matanya.

Sebelah alis Jaemin terangkat, "Apa kita menjadi tamu spesial?"

"Iya, Tuan. Mr Win sendiri yang memintanya, kalau begitu mari kami antar." Jawab pria itu, lalu melangkah mendahului Jaemin menuju mobil van yang telah terparkir di sana.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang