°˖✧ 61 : : heeling

4.7K 515 32
                                    

keitung dabel gk nich?

bayarannya mana dulu atuhh

Vote dulu yook

pi riding. . . !

 !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Sesuai dengan rencana mereka beberapa hari yang lalu, kini Jaemin bersama teman temannya yang membawa pasangan masing masing —kecuali Jisung dan Chenle. Semuanya sudah berkumpul di halaman luas rumah Jaemin.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Sengaja mereka memutuskan untuk berangkat sedikit pagi, sebab perjalanan menuju tempat tujuan cukup memakan waktu lama. Dan tempat yang Jaemin pilih bukanlah di daerah kota Seoul, yang tempatnya cukup jauh karena pria itu memilih untuk pergi ke pesisir kota dekat pedesaan, dimana ada salah satu villa miliknya yang sudah lama tidak ia kunjungi.

"Semuanya sudah siap?? Tidak ada yang tertinggal??" tanya Jaemin, memperhatikan teman temannya.

"Sudah, kita berangkat sekarang saja. Sudah jam delapan lewat lima menit, takut macet dan pastinya akan memakan banyak waktu." Sahut Jeno, setelah melirik arloji nya.

Jaemin mengangguk, "oke. Kita berangkat sekarang, jangan lupa aktifkan maps masing masing. Alamatnya sudah aku kirim semalam, kalau ada sesuatu di perjalanan hubungi salah satu, atau langsung hubungiku saja."

Semuanya mengangguk, mendengarkan dengan seksama intrupsi dari Jaemin. Selanjutnya, mereka mulai masuk ke mobil masing masing yang telah di tentukan.

Jaemin menyalakan mesin mobil, tidak lupa memakai seatbelt sebelum melajukan kendaraanya, begitu juga dengan Lenna dan Jaera. Sebab gadis kecil itu sudah duduk manis di kursi belakang, setelah sabuk pengaman Lenna pasangkan.

Sebuah klakson Jaemin bunyikan, sebagai intruksi untuk yang lain. Baru setelah itu ia jalankan mobilnya, meninggalkan area rumah dengan di ikuti mobil teman temannya yang lain.

"Berapa lama perjalanan kita??" tanya Lenna, membuka pembicaraan di dalam mobil.

"Kurang lebih tiga jam, jika tidak macet." Jawab Jaemin, tetap fokus ke depan.

Kepala Lenna mengangguk paham, "apa Jaera tidak akan kesal?? Biasanya anak kecil akan bosan melakukan perjalanan jauh."

Mata Jaemin melirik ke kursi belakang lewat kaca spion tengah, di mana anaknya tengah fokus menonton film kartun lewat iPad.

"Mungkin, kalau dia kesal kau bisa membantunya untuk tidur." Sahut Jaemin, menoleh sekilas pada Lenna dan kembali fokus ke jalanan di depannya.

Wanita itu kembali mengangguk, ikut menatap lurus ke depan. Lampu lalulintas berubah menjadi merah, yang mengintrupsi para pengendara untuk menghentikan kendaraannya masing masing, begitu juga dengan Jaemin.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang