°˖✧ 21 : : talk

6.9K 814 13
                                    

VOMENT NYA AYYO !!

share cerita ini klo menurut klian seru, siapa tau temen klian mau baca juga hehe

share cerita ini klo menurut klian seru, siapa tau temen klian mau baca juga hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Aku segera ke sana, tahan dia sampai aku datang!"

Lenna menoleh kala mendengar suara berat nan datar milik Jaemin dari arah tangga, nadanya penuh dengan perintah yang berhasil mengalihkan perhatian Lenna padanya.

Di lihat pria itu turun dari lantai dua dengan langkah tergesa sambil memegang ponsel yang di tempelkan pada telinga kananya, ketebak kalau dia sedang menelpon.

"Siksa dia sampai buka mulut, tanpa harus membunuhnya!" suara memerintahnya kembali terdengar, seiring berjalannya melewati Lenna yang tengah duduk di sofa ruang tengah menatapnya heran.

Bukan heran dengan perkataan Jaemin, tapi heran dengan tergesa gesa nya pria itu berjalan sambil menelpon sampai tidak menyadari Lenna dan juga Jaera di ruang tengah.

Memang Lenna sudah tidak asing lagi ketika mendengar kata membunuh dari Jaemin, karena sekarang dirinya sudah mengetahui siapa Jaemin itu. Jadi tidak asing lagi kenapa pria itu berbicara penuh perintah pada seseorang di balik teleponnya.

Jaemin pun menghilang dari pandangan Lenna, tepat saat pria itu menutup pintu utama rumah megah tersebut.

Belum sempat bertanya kemana pria itu pergi malam malam, tapi malah keburu di tinggal. Berakhirlah Lenna yang menghela nafas menatap kepergian Jaemin yang terlihat tengah menahan amarah itu, lalu dia pun beralih pada Jaera yang tengah asik bermain balok.

Di lain tempat, Jaemin mengendari mobilnya membelah jalanan kota Seoul menuju sisi perkotaan tersebut.

Dirinya baru saja mendapatkan kabar siapa penembak yang berhasil membunuh Doyoung saat di Jerman tempo hari, yang sekarang orang itu tengah di sandra oleh Jimin bersama anak buahnya.

Sejujurnya Jaemin tidak tertarik mencari tau si pembunuh, mengingat tujuannya memang ingin membunuh Doyoung, hanya saja keburu orang lain yang membunuhnya.

Tapi, perasaan ganjil tiba tiba muncul dalam benaknya. Berfikir kalau motif orang itu membunuh Doyoung adalah ingin menarik perhatiannya, bukan memang untuk membunuh pria itu.

Dan ternyata orang itu berhasil menarik perhatiannya. Karena setelah pulang dari Jerman, saat itu juga Jaemin meminta anak buah nya mencari tau soal kejadian malam itu.

"Tuan," salah satu anak buahnya membungkuk begitu pertama menyadari kehadiran Jaemin.

"Dimana orang itu??" tanya Jaemin pada dua anak buahnya yang sepertinya bekerja mengawasi daerah sekitar.

Salah satunya menjawab, "lantai dua gendung ini, Tuan. Bersama Tuan Jimin."

Setelah mendapat jawabannya segera pria itu melangkah meninggalkan mereka, berjalan cepat menaiki tangga yang amat berdebu gedung terbengkalai tersebut.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang