°˖✧ 39 : : suprise

4.9K 577 23
                                    

vote komennya juseyoo !!

vote komennya juseyoo !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Begitu menerima panggilan tersebut dari Jimin, segera Jaemin menancap gas dengan kecepatan tinggi. Membelah jalanan ramai kota Seoul di siang hari menuju sore hari.

Lenna menoleh menatap Jaemin yang terlihat begitu serius, dia pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Ada apa?? Apa terjadi sesuatu??"

Jaemin mencengkram kuat setirnya, "terdapat serangan tiba tiba di kantor. Aku harus segera kesana."

Mendengar itu lantas membuat Lenna terkejut bukan main. "Bagaimana bisa?! Apa ada yang terluka?? Aku ingin ikut denganmu ke kantor."

"Tidak, kau aku antar pulang. Tidak aman kalau kau ikut denganku, lebih baik di rumah dan jangan kemana mana sampai aku kembali." Tolak Jaemin dengan tegas.

"Tapi... bagaimana kalau sesuatu terjadi padamu??"

"Kau tidak perlu khawatir, aku bisa mengatasinya. Sekarang yang perlu di khawatirkan adalah keamananmu, karena bisa saja penyerangan itu sebagai pengalihan saja."

"Kalau begitu kau jangan pergi, tetap bersamaku di rumah."

Jaemin mengernyit menoleh sekilas pada Lenna. "Tidak bisa, Jimin memanggilku."

"Tapi.."

"Semua akan aman, asal kau menurut padaku." Ucap Jaemin lembut begitu mobilnya berhenti tepat di depan gerbang rumah besarnya, lalu tangannya bergerak melepaskan seatbelt yang menghalangi tubuh Lenna. Jaemin berusaha tersenyum lembut, lalu ia kecup pucuk kepala Lenna dengan penuh kasih sayang. "Aku akan segera kembali, jangan bukakan pintu kecuali orang rumah. Mengerti??"

Sebenarnya Lenna sedikit takut, tapi dia tidak bisa melarang Jaemin untuk tidak pergi. Jadi, yang bisa Lenna lakukan adalah mengangguk patuh saja.

"Baiklah, kau hati hati."

"Pasti."

Setelah itu Lenna keluar dari dalam mobil. Jaemin baru menancapkan gas nya kembali begitu sudah memastikan Lenna masuk ke dalam perkarangan rumah, dan salah satu orang suruhannya sudah ia suruh untuk menjaga Lenna dan keadaan rumah.

Kembali Jaemin melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, dirinya harus segera sampai kantor sebelum sesuatu yang tidak di inginkan terjadi.

Tepat sekitar sepuluh menitan Jaemin pun sampai di kantor. Jaemin tidak memarkirkan mobilnya di basement melainkan di depan lobby, karena terlalu tergesa gesa jadi dia menyuruh penjaga yang akan memarkirkan mobilnya nanti.

Ada beberapa karyawan yang menyapanya ramah, tapi kali ini Jaemin tidak menyambutnya ramah juga. Hanya anggukan singkat yang dia beri, karena kini kakinya sudah melangkah cepat memasuki area kantor. Lebih tepatnya berjalan menuju lift yang akan membawanya ke lantai atas.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang