yeeeyy apdet lagi nihhh
gemoi kali ya sma lala dan wowo :(semoga aja anakku dan tiway nanti kya gitu:(
candaaavote komennya jgn lupa yaaa
pi riding. . . !
Waktu terus berjalan, hari semakin sore dan berlalu menjadi malam. Saat ini Jaemin baru pulang begitu jam menunjukkan pukul tujuh malam. Wajahnya terlihat kusut dan kelelahan, pakaian kantornya benar benar sudah tidak berbentuk. Dasi yang semula bertengger melingkari kerah kemejanya sekarang hilang entah kemana, jas berwarna biru dongker yang semula Jaemin pakai kini hanya dia tenteng menggunakan tangan kananya saja. Dan kemejanya, sudah terlihat lusuh walaupun tidak kotor tapi sangat kucel dengan tiga kancing teratas tak terpasang. Memperlihatkan bagaimana dada bidangnya yang sedikit memerah.
Tatapan Jaemin begitu sayu, wajah kelelahannya amat sangat kentara. Dengan asal jas yang ia tenteng tadi di lempar sembarangan ke atas sofa, begitu ia sampai di ruang tengah.
Tubuhnya langsung ambruk di atas sofa empuk tersebut. Badannya bersandar dan kepalanya mendongak ke atas dengan mata terpejam, satu tangan Jaemin tersimpan tepat di atas keningnya.
Hari ini sangat melelahkan, semua pekerjaanya menumpuk di kantor dan harus di selesaikan. Hanya sebagian yang Jaemin selesaikan di kantor, karena kegiatannya selama di kantor sedikit terganggu akibat sebuah masalah. Jadi Jaemin memutuskan untuk menyerahkan sebagian pekerjaannya pada sekretaris, dan sisanya akan ia kerjakan sendiri nanti.
"Daddy!! "
Suara teriakan Jaera yang sedikit memekikkan telinga lantas membuat Jaemin sedikit meringis karena suara itu. Sudah bisa ia tebak, kalau sekarang anaknya tengah berjalan menghampirinya di sofa ruang tengah.
Jaemin tidak merubah posisinya ataupun membuka mata, sebab terlalu malas dan lelah hanya untuk melakukan kedua hal itu. Maka Jaemin hanya diam, menunggu kata selanjutnya yang akan keluar dari mulut sang gadis cilik.
"Dad?? Daddy tidur??" Jaera bertanya begitu sudah berdiri di hadapan Jaemin, kepalanya sedikit memiring agar bisa memperhatikan wajah ayahnya yang tengah memejamkan mata dengan kepala mendongak ke atas.
Sebenarnya Jaera agak kesulitan melihat wajah Jaemin, maka dari itu ia memilih untuk naik ke atas sofa. Lalu berdiri menghadap Jaemin, pundak ayahnya ia pegang dan kepalanya kembali memiring agar bisa memperhatikan wajah kelelahan sang ayah.
"Daddy!! " panggil Jaera, mulai menggoyangkan pundak Jaemin.
Tidak ada sahutan dari sang ayah, yang berarti mungkin pria itu benar benar sudah tertidur akibat kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin's wife
Romance[END] " siapa yang mengira kalau kau di takdirkan hidup dengannya " #1 in Jaemin 250621 #1 in fiksi 020721 #2 in 21 0203023 [DISCLAIMER!!] 1000% fiksi, apapun di dlm nya jgn di hubungkan ke real life tokoh! 1000% karya sendiri PLAGIATOR? minggi...