[END] " siapa yang mengira kalau kau di takdirkan hidup dengannya "
#1 in Jaemin 250621
#1 in fiksi 020721
#2 in 21 0203023
[DISCLAIMER!!]
1000% fiksi, apapun di dlm nya jgn di hubungkan ke real life tokoh!
1000% karya sendiri PLAGIATOR? minggi...
begadang smpe jam 4 subuh gilaa insom nya kambuh huwaaaa :(
vote komennya jangan di lupain ya :(
selamat baca ♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau tinggal sendiri??"
Lenna menoleh pada Doyoung yang sedang menyetir, "iya." Dustanya.
Doyoung mangut mangut, matanya hanya fokus ke depan karena sedang berkendara di tengah jalanan yang cukup padat.
Maklum, saat mengantarkan Lenna waktu itu dia mengatarnya sampai rumah lama Lenna, bukan rumah Jaemin. Karena Lenna sendiri tidak ingin pria itu tau dimana tempat tinggalnya saat ini.
Sekarang keduanya sedang di dalam mobil, baru saja pulang dari kampus dan memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama sebelum berpisah kembali.
"Kau mau makan?" tanya Doyoung, meliriknya sekilas.
"Boleh, makan di restoran seafood yang dekat persimpangan itu!" jawab Lenna antusias.
Doyoung terkekeh geli mendengarnya. Gadis itu memang sangat antusias saat di ajak makan, dan paling cepat memilih tempat makan tanpa harus menggunakan embel embel 'terserah' dulu, seperti wanita lainnya.
Mobil itu pun berhenti tepat di depan restoran seafood yang di maksud, memang tidak terlalu jauh dari kampus makannya cepat sampai.
Keduanya turun bersama, lengan Lenna langsung Doyoung genggam seraya memasuki restoran yang ramai pengunjung, membuat Lenna tersenyum bahagia.
Mereka memilih makan di lantai dua, karena di sana view nya lebih dapat dan enak. Terlebih lagi lebih sering di tempati anak anak muda sepertinya.
Doyoung memilih tempat dekat jendela, katanya biar bisa memandang jalanan padat kota Seoul.
Tidak lama kemudian seorang pelayan menghampiri mereka, dan mereka memesan makanannya sampai pelayan itu pergi untuk menghantarkan pesanan itu pada koki di dapur.
"Lenna," Doyoung memanggil.
Membuat Lenna menolehkan kepala, "kenapa?"
"Kau tidak bosan di rumah terus? Tidak merasa kesepian??"
Tiba tiba ada rasa sesak saat mendengar pertanyaan tersebut, gadis itu pun hanya bisa tersenyum kecil. "Kesepian pasti, aku tidak memiliki siapapun di dunia setelah kepergian ayah ibu."
Doyoung seketika merasa menyesal bertanya seperti itu, karena saat menjawabnya ada tatapan kesedihan di dalam mata Lenna.
