°˖✧ O4 : : the day !!

10K 1.2K 23
                                    

ini minta di bacotin apa gimana sih maunya??

Tinggal vote doang loh bund, bkn di suruh buat cerita. Apa sesusah itu??

Atau ini ada salah satu readers yg ngulang2 cerita ini?? Anjir dah bngek aja klo bener 😭

ayok lah di vote , hargai saya huwaaaa

Btw tak sabar menunggu emvi bities keluaaar 😱

Btw tak sabar menunggu emvi bities keluaaar 😱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Lenna terbangung saat sebuah alaram ponselnya terdengar begitu nyaring.

Tangannya meraih benda persegi yang masih menimbulkan suara berisik karena semalam telah ia setting alarm agar tidak kesiangan, dan mematikannya setelah melihat pukul berapa sekarang.

Acara pernikahan akan di adakan pada pukul sembilan pagi, dan sekarang baru jam enam pagi. Yang Lenna tau acara ini hanya mengundang beberapa orang saja, mungkin beberapa kolega Jaemin dan beberapa kerabat serta teman temannya. Selebihnya dari pihak Lenna tidak mengundang siapapun, karena memang dia tidak memiliki siapapun lagi di dunia setelah kedua orang tuanya pergi.

Miris, Lenna merasa sangat miris. Di hari pernikahannya, dia sama sekali tidak merasa bahagia. Tidak masalah jika tidak ada dari pihaknya yang di undang, karena Lenna pun tidak mengharapkan siapapun untuk hadir. Lagi pula acara ini sedikit tertutup.

Setelah mandi dan berpakaian rapih, Lenna memutuskan untuk turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan pagi. Masih ada waktu satu jam sebelum Lenna pergi ke hotel tempat pernihakannya, karena memang dia akan di rias di sana.

Lenna tidak mengenal jelas siapa Jaemin, bagaimana latar belakangnya, dan siapa saja keluarganya. Karena sejauh ini yang Lenna tau tentang Jaemin hanyalah seorang pria yang membunuh ayahnya, dan soal keluarganya Lenna hanya mengetahui Jaera saja, anaknya.

Sebelum turun ke lantai bawah, Lenna memutuskan untuk pergi ke kamar Jaera lebih dulu, untuk membangunkan gadis kecil itu.

Entahlah, Lenna hanya merasa Jaera saja yang dapat ia percaya di sini. Mungkin gadis kecil itu tidak mengetahui apa yang telah ayahnya lakukan, tapi dia harap Jaera akan tumbuh menjadi gadis pemberani dan dewasa.

Jaera dan Lenna memang sudah lumayan dekat, dan sepertinya Jaera pun bahagia dengan kehadiran Lenna. Jadi gadis itu tidak perlu susah susah untuk mendekati diri dengan anak dari calon suaminya.

Perlahan Lenna membuka pintu kamar yang terdapat stiker bertulisan my princess room, yang tak lain adalah kamar milik gadis kecil itu. Dan kamar Jaera berada tepat di depan kamar utama milik Jaemin, jadi membuatnya tidak harus berjalan jauh.

Saat pintu di buka, indra penciumannya langsung mencium aroma strawberry khas wangi wangian yang sering gadis itu gunakan.

Lenna dapat dengan mudah melihat sosok Jaera yang tengah terduduk di atas kasurnya, mengucek mata dengan rambut berantakan, dan sepertinya sedang mengumpulkan nyawa. Bisa di tebak kalau gadis kecil itu sudah bangun sebelum di bangunkan oleh Lenna.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang