°˖✧ 26 : : shit!

7.6K 712 16
                                    

thank u buat ucapannya hehe
lop yu kalian banyak banyak ♡

ku sudah apdet lagi ni, gk nyangka woi lebih dri 50 lewat dri 24 jam sih hehe

jdi? vote nya mana nih di bnykin lagii

siap baca?? cuss gass nguengg !!

siap baca?? cuss gass nguengg !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Setelah ciuman tiba tiba selama sepuluh detik, Jaemin langsung menarik tangan Lenna pergi dari sana begitu tautan bibir mereka lepas. Sedangkan Lenna yang masih cukup blank hanya diam di tarik oleh pria itu melewati orang orang di sana.

Sesekali Jaemin menoleh ke kanan ke kiri bahkan sampai ke belakang, berharap kalau Minhyuk tidak menyadari dirinya yang kabur.

Jika kalian penasaran, Lee Minhyuk atau Minhyuk adalah salah satu musuh bebuyutan dari banyaknya musuh Jaemin. Selain dalam dunia bisnis, pria bermarga Lee itu juga musuh dalam dunia permafiaan. Walaupun Minhyuk bukan termasuk anggota mafia, tapi pria itu termasuk dalam organisasi ilegal yang terkadang juga suka bekerja sama dengan para mafia.

Minhyuk memiliki dendam terselubung pada Jaemin, hubungan mereka sangat sangat buruk. Jika bertemu bisa saja sesuatu yang berada di sekitar mereka akan hancur, entah karena lemparan atau tembakan yang saling menyerang.

Entah apa sebab nya mereka bisa bermusuhan, tapi yang jelas keinginan Minhyuk saat ini hanya satu. Yaitu, membuat Jaemin hancur.

Tapi itu bukan saatnya, dan Jaemin sendiri tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Malam ini yang sangat tidak di sangka sangka musuhnya berada dalam satu acara dengannya, entah karena di undang atau memang sengaja agar bisa menyerang Jaemin di sana.

Dan Jaemin melarikan diri darinya bukan karena takut, melainkan karena dirinya membawa Lenna. Selain itu juga Jaemin tidak mau membuat keributan di acara orang, maka dari itu dia memilih untuk melarikan diri dan mengamankan Lenna.

"Sial! Dimana mobilnya?!" Jaemin menggeram tertahan.

Mereka berdua telah sampai di halaman luas rumah Mr. Win, terdapat beberapa tamu dan juga penjaga di sana. Mata tajam Jaemin menelisik setiap sudut halaman luas itu, mencari keberadaan anak buahnya dan juga was was takut ada anak buah Minhyuk yang mengenalinya.

"Jaemin! Kenapa kau masih di sini, bodoh?! Kau mau membuat keributan denganya, huh?!" tiba tiba saja Jimin datang entah dari mana, mengomel pada Jaemin yang ekspresi wajahnya tak kalah sama seperti ekspresi wajah Jimin.

"Mobilnya mana, sialan?! Kau mau aku berlari lari di negara orang?! Dasar konyol!" maki Jaemin, berkacak pinggang.

Jimin menepuk jidatnya, kenapa bisa bisanya sepupunya ini sangat bodoh?? Buat apa ada ponsel kalau tidak di gunakan coba?? Astaga! Ingin sekali Jimin mencakar wajah Jaemin, tapi sayang situasi tidak memungkinkan.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang