°˖✧ 66 : : wish

5.4K 461 57
                                    

hallo kawand !!

lama gk menyapa, apa kabar ni??

aku agk kecewa sih makin ke sini makin dikit vote nya :(

knp sih?? maap ya aku jarang up , tpi malah makin males jga , tpi juga aku tetep up demi kalian kok :)

sebelum mulai baca mari kasih vote dulu
bantu beri stamina pada author nim ^^

thanks ♡

selamat baca .... !

 !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Tanpa terasa waktu terus berjalan. Hari demi hari Lenna lalui tanpa Jaemin, dan setiap harinya Lenna selalu merasa kesepian. Sebab tidak ada seseorang di dekatnya ketika ia sedang merasa lelah dan butuh sandaran, bahkan Lenna harus menahan rasa ngidam yang biasa wanita hamil rasakan karena tidak ada seseorang yang dapat ia andalkan kecuali Jaemin.

Hari terus berganti hingga tak terasa sudah hampir empat bulan Jaemin pergi. Awal awal pria itu akan sering bahkan hampir setiap malam menghubungi Lenna, menanyakan kabarnya dan kegiatannya hari itu.

Tapi semakin kemari, terlebih setelah acara sidang dan wisudanya empat bulan yang lalu —dimana Jaemin akhirnya menepati janji nya untuk hadir dalam acara sidang Lenna. Pria itu semakin sulit di hubungi, apalagi membalas pesan yang Lenna kirim pun sudah jarang.

Rasa cemas dan khawatir tentu Lenna rasakan sepanjang malam. Pesan pesan yang ia kirim setiap harinya sampai saat ini tidak kunjung dapat balasan dari Jaemin, berbeda seperti sebelumnya.

Namun, di tengah rasa cemas serta pengaruh kehamilannya. Lenna bersyukur karena Tara —teman Jaemin yang sempat ia tuduh berselingkuh dengan suaminya itu, selalu ada bersamanya.

Yang semulanya Lenna tidak mengenal siapa wanita itu dan tidak begitu dekat dengannya, kini seiring berjalannya waktu keduanya menjadi saling mengenal dan mulai dekat. Tara selalu datang mengunjui rumahnya, entah sekedar ingin berkunjung atau bahkan ingin menemani Lenna yang tinggal berdua saja dalam rumah megah nan besar, yang hanya di huni oleh para pembantu dengan dua orang majikan.

Tara merasa cemas dengan Lenna yang semakin hari semakin sering berdiam diri, padahal sudah sering ia memperingati wanita itu untuk tidak sering memikirkan Jaemin dan tetap fokus pada kesehatannya. Terlebih sekarang usia kandungannya sudah memasuki bulan ketujuh, dimana seharusnya dalam keadaan hamil yang semakin besar Jaemin selalu ada di sebelahnya.

Namun, kenyataanya pria itu tidak ada. Lenna melalui masa masa yang menurutnya cukup sulit dalam mengandung hanya seorang diri, karena Lenna sendiri tidak ingin merepotkan orang lain walaupun orang itu tidak merasa terepotkan.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang