[END] " siapa yang mengira kalau kau di takdirkan hidup dengannya "
#1 in Jaemin 250621
#1 in fiksi 020721
#2 in 21 0203023
[DISCLAIMER!!]
1000% fiksi, apapun di dlm nya jgn di hubungkan ke real life tokoh!
1000% karya sendiri PLAGIATOR? minggi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benar apa yang di katakan Jaemin, mereka berangkat pagi. Tepat pada pukul tujuh pagi mereka berangkat menggunakan jet pribadi keluarga Seo, bersama Lenna tentunya.
Selama di perjalanan yang di lakukan Lenna hanya diam, menikmati hamparan awan di sisi pesawat yang sesekali terlihat lautan yang membentang.
Sedangkan Jaemin dan Jimin berada di ruangan lain, tentunya sedang membentuk strategi untuk di Jerman nanti.
Perjalanan udara dari Dubai ke Jerman membutuhkan waktu sekitar sepuluh jam lewat lima menit, tepat tujuan mereka ke kota Munchen. Negara yang pernah menjadi kota penyelenggara Olimpiade musim panas 1997.
Cukup membutuhkan waktu lama, dan selama perjalanan lebih baik Lenna memilih untuk tidur. Karena tadi malam tidurnya kurang nyenyak, entahlah perasaanya menjadi tidak enak semenjak semalaman itu.
Lenna merendahkan kursinya agar bisa di tidurinya, walaupun sebenarnya Lenna bisa saja tidur di kamar yang ada di jet pribadi ini. Hanya saja dia cukup mager untuk pindah tempat, maka yang Lenna lakukan adalah tidur di atas kursi.
Matanya mulai terpejam dan perlahan menghampiri mimpinya. Bertepatan dengan tidurnya Lenna, Jaemin dan juga Jimin sudah selesai berdiskusi.
Kedua pria itu kembali ke arah kabin penumpang. Jaemin menghampiri Lenna, dan Jimin pergi ke kursinya untuk beristirahat selama perjalanan.
Pria itu melihat sang istri sudah tertidur lelap, tubuhnya tidak di tutupi selimut, padahal ac dalam pesawat sedikit membuatnya ke dinginan.
Helaan nafas keluar dari mulut Jaemin, ia pun bergerak mengangkat tubuh Lenna untuk di pindahkan ke sebuah kamar.
Saat berjalan melewati Jimin yang kebetulan duduk di bagian pojok belakang Lenna, sepupunya itu bertanya tanpa suara yang di jawab anggukan kepala saja olehnya.
Begitu sampai di kamar, tubuh Lenna ia turunkan dan di tidurkan di atas ranjang yang berukuran sedang dengan begitu hati hati, tanpa mau membuatnya terbangun.
Setelah berhasil menidurinya, Jaemin pun memilih untuk ikut tidur di sana, karena dia juga mulai merasa ngantuk.
Selimut menutupi tubuh keduanya, Lenna tidur terlentang sedangkan Jaemin miring menghadapnya. Tubuh mungil itu ia peluk dari samping, dengan wajahnya yang di telusupkan pada leher jenjang Lenna. Menghirup dalam aroma khas gadis itu sebelum akhirnya menyusulinya ke alam mimpi.
•••
Mereka sampai di Munchen pada pukul empat sore lewat lima menit, dan sampai ke hotel yang telah di sewakannya pada pukul lima sore.
