°˖✧ 56 : : togetherness

5.3K 628 118
                                    

assalamualaikum kawan ...

mau tau dong kalian pembaca dri daerah mna aja?? siapa tau ada yg satu kota denganku:)

nanti kita tumpengan deh klo jaemin junior dah siap :v

btw selamat baca ya

bayar parkir dengan vote or komen di sini !!

bayar parkir dengan vote or komen di sini !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Jimin bertepuk tangan begitu masuk ke dalam ruangan Jaemin. Senyuman lebar terlihat di wajah tampannya itu, seraya tanpa menghentikan tepukan pada tangannya Jimin mendekati sang sepupu yang tengah duduk bersandar di kursi kerjanya.

"Woahh!! Kau hebat sekali. The real actor," entah mencibir atau memberi pujian, Jimin hanya memperlihatkan senyum lebarnya setelah berucap demikian.

"Ck!" pria itu berdecak, memperhatikan dengan malas kehadiran Jimin dalam ruangannya. "Kenapa kau tidak mengusir mereka saat aku belum sampai??"

"Kau pikir aku hanya diam saja?? Ck! Aku sudah berusaha, tapi mereka tidak ingin pergi sebelum kau membuka suara. Kau tau itu! Dirimu sudah menjadi trending topik di seluruh korea." Sahut Jimin, mencibir kesal.

Kedua bola mata Jaemin memutar dengan malas. Mood nya tiba tiba hilang karena harus membuka suara di depan publik, hal ini sama sekali bukan keinginan Jaemin. Tapi kenapa takdir mempersulit hidupnya?!

"Lihat lah, kau menjadi sorotan di setiap acara tv." Ucap Jimin, menunjukkan layar tv yang ada di dalam ruangan Jaemin setelah ia nyalakan benda tersebut dan menampilkan wajah Jaemin.

Mata tajamnya melirik malas pada layar tv yang tengah di tunjukkan Jimin, decakan pun kembali ia luncurkan. "Matikan," titahnya.

"Tunggu sebentar, aku ingin melihat dirimu." Sahut Jimin sedikit di selipi nada ledekan bersama tawa kecilnya.

"Matikan, Jim!"Jaemin menatap tajam sepupunya itu.

"Ck! Ya ya," dengan malas Jimin menekan tombol merah pada remote yang tengah ia genggam. Lalu tubuhnya berbalik menghadap Jaemin yang kini sudah memberinya tatapan membunuh.

Cengiran tanpa dosa pun Jimin tunjukan, satu tangannya terangkat membentuk huruf V. "Santai, bos."

Dengan malas Jaemin memutar kedua bola matanya, lalu sebuah pulpen dia lempar tepat mengenai dada Jimin sampai membuat pria itu mengaduh lalu mengumpat kesal.

"Sialan, kau!!"

Tanpa ingin membalas umpatan Jimin, pria yang sudah menyandang status sebagai ayah itu merubah posisi duduknya menjadi tegap. Kedua tangannya terlipat di atas meja, lalu matanya menatap serius Jimin yang kini masih berkumat kamit karena kesal.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang