°˖✧ 31 : : office

5.9K 707 21
                                    

takbiran gaesss - !

selamat hari raya kurban gaess
minal aidzin juga ya dari ku untuk kalian ♡

maap part nya makin pendek, otakku abis skit malah jdi mentok :(
ayo doain biar otak ku encer biar sering up dan lancar !!

maap part nya makin pendek, otakku abis skit malah jdi mentok :(ayo doain biar otak ku encer biar sering up dan lancar !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Jaemin berjalan memasuki area kantor, yang langsung saja di sambut ramah dan hangat oleh para karyawan yang di lewatinya. Sedangkan Jaemin hanya membalas dengan anggukan kecil dan senyum tipis.

"Bos! Ada tamu yang menunggumu di dalam," ucap Minhee begitu Jaemin sampai di depan ruangannya.

"Tamu?? Aku rasa tidak ada janji di jam segini," heran Jaemin setelah mengingat jadwal pagi ini.

Kedua bahu Minhee mengedik, "tidak tau, coba kau lihat saja."

"Oke," Jaemin langsung masuk ke dalam ruangannya tepat di samping kananya berdiri.

Seorang pria berbadan tegap dan penuh wibawa berdiri membelakangi Jaemin, pria itu memakai setelan jas formal tengah berdiri menghadap kaca besar ruangan yang memperlihatkan pemandangan di luarnya.

Kening Jaemin mengerut merasa tidak asing dengan orang itu.

"Kau sudah sampai?"

Perlahan orang itu membalikkan badan, yang langsung mempertemukan mata Jaemin dengannya. Kedua bola mata Jaemin membulat sempurna, kala orang itu tersenyum lebar dengan tatapan yang tertuju padanya.

"Ayah?! Kau pulang?? Sejak kapan??" Jaemin bertanya dengan beruntun, menatap tak percaya dengan kehadiran sang ayah di hadapannya.

Jaehyuk memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana, perlahan mulai melangkah mendekati putra semata wayangnya itu dengan bahu mengedik.

"Baru saja, jam segini kau baru sampai di kantor??"

"Ah.. Itu, tadi mengantarkan Lenna lebih dulu." Ucap Jaemin seraya menggaruk leher belakangnya, "ayah hanya sendiri?? Ibu dimana?"

Kepala Jaehyuk mengangguk ngangguk paham, lalu ayahnya itu berjalan mendekati sofa yang ada di dalam ruangan dan duduk di sana. "Ibumu di rumah, dia kelelahan."

"Kenapa ayah kemari?? Apa pekerjaan di Dubai telah selesai??" tanya Jaemin, berjalan menuju kursi kerjanya.

"Sudah, ayah kemari karena ingin menemui keluarga anak ayah."

Sebelah alis Jaemin terangkat bingung.

"Ayah dengar dari Jimin kalau kau dan Lenna mendapatkan teror dari orang misterius, itu benar??" perjelasnya.

"Oh itu... Benar, yah."

"Sudah kau tangkap pelakunya??"

Kali ini Jaemin menghela nafas dan menggeleng lemah, "belum."

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang