°˖✧ 37 : : suspicious

5K 625 42
                                    

apdet siang ni

kiw kiw kiw

q : kapan konfliknya selesai
a : tunggu saja, konflik ini lumayan panjang wk

jangan bosen ya, masih panjang ceritanya
trus pantengin dan jangan lupa kasih vote

komen juga jgn lupa, follow akun author nya dan share cerita ini biar makin bnyk peminatnya

sudah siap baca??

cusss nguenggg

cusss nguenggg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Karena permintaan sang ayah, mau tidak mau Jaemin kembali kerumah lebih cepat. Acara jalan jalan mereka pun terpaksa di tunda. Tapi Lenna mengerti, mungkin memang ayah mertuanya ingin berbicara serius dengan Jaemin, dan dia paham seperti apa serius nya ayah dan anak ketika ingin membicarakan sesuatu.

Sebenarnya Jaemin sedikit tidak tega melihat wajah sendu Jaera begitu dia berkata harus cepat pulang, sedangkan kegiatan mereka di luar pun baru sebentar saja. Tapi, entah di ajarkan oleh siapa. Jaera cepat cepat mengubah ekspresi wajahnya menjadi ceria seolah tidak terjadi apa apa ketika melihat wajah bersalah ayahnya, dan hal itu membuat Jaemin semakin di buat merasa bersalah.

Sebelum pulang tadi, Jaemin sempat menyuruh mereka untuk terus berjalan jalan berdua tanpa dirinya, biar nanti ia mengirimkan bodyguard untuk menjaga mereka berdua.

Tapi Lenna maupun Jaera menolak. Mereka berdua tidak akan pergi berjalan jalan kalau tidak dengan Jaemin sendiri, mau tidak mau pun Jaemin menyerah. Yang kini membuat ketiganya mengharuskan menunda acara jalan jalan bersama itu.

Begitu sampai di rumah, Jaera tertidur saat di perjalanan pulang. Tubuhnya di gendong oleh Jaemin begitu mereka berjalan bersama memasuki rumah.

Saat sampai di ruang tengah, ayah Jaemin yang semula duduk di sofa langsung berdiri tegap begitu melihat kehadiran mereka. Wajahnya begitu datar dan aura ketegasan mulai terasa darinya.

Ayah Jaemin melirik sekilas pada Lenna tanpa ekspresi, berbeda dari seperti biasanya. Sedangkan Jaemin yang seolah paham pun langsung menyerahkan Jaera pada gendongan Lenna.

"Tidurkan di kamarnya," titah Jaemin. Mengusap sebentar kepala Jaera yang tersimpan di pundak Lenna begitu dia di gendong olehnya.

Lenna mengangguk sebagai jawaban. Lalu dia beralih menatap ayah mertuanya dengan senyuman tipis, baru setelah itu pergi menuju lantai dua dan menidurkan Jaera di kamar anak itu.

Kini tinggal tersisa Jaemin dan ayahnya seorang. Sedari tadi Jaemin sudah merasakan aura yang sering ayahnya keluarkan begitu masalah atau sesuatu serius sedang terjadi. Hal itu membuat Jaemin sendiri merasa aneh, ia berfikir apa ini menyangkut siapa pelaku peneror Lenna??

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang