votenya ayyo - !
Sudah hampir seminggu setelah kepulangan Jaemin dari rumah sakit, pria itu hanya di rawat selama tiga hari yang seharusnya adalah seminggu. Dia memaksa ingin cepat pulang dari rumah sakit dengan alasan pekerjaan.Lenna sudah memaksa Jaemin agar tinggal lebih lama di rumah sakit karena luka pada tubuhnya belum sepenuhnya sembuh, masih butuh perawatan intensif. Tapi tetap saja, Jaemin adalah pria keras kepala. Jika itu keputusannya maka akan tetap begitu, tidak bisa di bantah sedikit pun.
Mau tidak mau juga Lenna mengalah, membiarkan Jaemin pulang ke rumah dan di rawat di rumah saja.
Selama itu juga Jaemin tetap bekerja, walau hanya memantau atau mengerjakan semua pekerjaan kantornya di rumah saja. Mengingat dirinya belum bisa bergerak bebas karena luka di area perutnya masih sedikit basah, jadi yang bisa dia lakukan hanya berbaring atau duduk saja tanpa banyak gerak.
Ck! Padahal kalau lebih lama di rawat di rumah sakit kan akan lebih cepat sembuhnya, karena di sana di pastikan Jaemin tidak banyak bergerak.
Tapi namanya juga Jaemin, keras kepala dan tidak suka di bantah.
Satu lagi, untuk masalah teror tempo hari hanya itu saja. Tidak ada teror tambahan, dan tidak ada hal ganjal lagi yang terjadi. Entah memang sengaja atau bagaimana, yang jelas itu membuat Jaemin heran. Tapi keamanan tetap dia perketat, karena tidak mau mengambil resiko.
Dan sore ini, sepulangnya Lenna dari kampus dia langsung pergi ke kamar untuk membersihkan tubuhnya yang terasa begitu lengket setelah beraktivitas seharian ini.
Pintu kamar Lenna buka dari luar, lalu di tutup kembali dari dalam. Saat masuk ke dalam kamar dirinya langsung di sambut oleh pemandangan yang sudah sering ia lihat akhir akhir ini, dimana Jaemin tengah duduk bersandar di kepala ranjang dengan laptop yang berada di atas bantal tepat di pangkuannya.
Seperti biasanya, pria itu terlihat fokus pada layar laptop. Sesekali keningnya berkerut serius, di temani oleh beberapa kertas kertas yang tersimpan di atas ranjang.
Lenna hanya mampu menghela nafas, mau ketika sakit ataupun tidak pria itu akan tetap bekerja. Ck! Dasar penggila kerja!
"Kau sudah pulang?" tanya Jaemin, sesaat baru menyadari kedatangan Lenna yang baru saja menyimpan tas nya di atas meja rias.
"Ya," Lenna berbalik badan menghadap Jaemin yang masih fokus pada laptop. Lenna menghela nafas, "berhenti lah dulu. Kau harus istirahat agar cepat sembuh, Jaemin."
"Pekerjaanku terlalu banyak, tidak bisa di tunda lagi." Sahut Jaemin, masih tidak ingin memalingkan wajah dari benda itu.
"Ck! Tapi kau masih sakit."
"Aku sehat, hanya perutku saja yang luka."
"Sama saja! Apa kau duduk tidak terasa sakit?? Itu luka mu belum sepenuhnya sembuh, Jaem." Geram Lenna menahan sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin's wife
Romance[END] " siapa yang mengira kalau kau di takdirkan hidup dengannya " #1 in Jaemin 250621 #1 in fiksi 020721 #2 in 21 0203023 [DISCLAIMER!!] 1000% fiksi, apapun di dlm nya jgn di hubungkan ke real life tokoh! 1000% karya sendiri PLAGIATOR? minggi...