[END] " siapa yang mengira kalau kau di takdirkan hidup dengannya "
#1 in Jaemin 250621
#1 in fiksi 020721
#2 in 21 0203023
[DISCLAIMER!!]
1000% fiksi, apapun di dlm nya jgn di hubungkan ke real life tokoh!
1000% karya sendiri PLAGIATOR? minggi...
masih setia nungguin cerita ini?? mana suaranya nichh klo emng setiaa??
makasih ya hehe ♡
vote komen nya ya, jgn lupa follow akun ku jugaa
ig : @anakjaehyun_
selamat baca kawand !!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lenna tengah duduk santai di sofa ruang tengah bersama Jaemin yang sedang asik bermain game lewat ponsel, merebahkan diri di atas sofa dengan paha Lenna sebagai bantalannya. Sedangkan Jaera sendiri sedang sibuk bermain bersama mainannya di atas karpet berbulu, tentu satu ruangan dengan mereka.
"Mommy! Look at this! " suara cempreng gadis kecil itu mengintrupsi Lenna untuk menoleh padanya.
"Woah!! Rumah itu kau yang buat??" kagum Lenna, ketika menolehkan kepalanya ternyata Jaera sedang menunjukkan karya rumah baloknya.
"Iya dong!! Ini rumah daddy. Di sini pintu masuknya, di sini taman tempat Jaela main, di sini kamar Jaela, dan di sini kamar mommy and daddy." Anak itu menunjuk setiap bagian yang ia buat dengan balok balokkan tersebut, di mana sudah ada ruang ruang tertentu yang telah Jaera tentukan.
Lenna tersenyum menatap Jaera yang semakin hari semakin pintar, dan semakin banyak lagi pengetahuan yang anak itu tau. Sepertinya Jaera akan menjadi anak yang pintar dan mudah memahami segala hal, terbukti dari setiap aktivitas yang ia lakukan pasti dari pengajaran di sekolah ataupun melalui internet serta kedua orang tuanya.
"Pintar sekali anak daddy," puji Jaemin. Merubah posisinya menjadi duduk, agar lebih mudah menatap sang anak yang sudah menampilkan senyum kebahagiaan.
"Iya dong, dad!!"
Wajah bahagia tentu saja gadis kecil itu tunjukkan, setelah mendapatkan pujian dari kedua orang tuanya. Berikutnya tiba tiba saja seorang maid datang menghampiri Jaemin, membungkuk sejenak sebagai tanda hormat baru setelah itu berbicara dengan kepala menunduk.
"Permisi, Tuan."
Jaemin menoleh, begitu juga dengan Lenna. Sebelah alis pria itu terangkat, menampikan wajah tanda tanya. Dan tanpa menunggu Tuan nya bersuara pun, wanita yang berstatus sebagai pembantunya itu langsung mengucapkan apa yang harus ia sampaikan.
"Ada beberapa tamu di depan rumah, Tuan. Mereka bilang teman anda, dan ingin bertemu dengan anda, Tuan." Ucapnya, menyampaikan.
