°˖✧ 43 : : unknown call

4K 493 98
                                    

cieee yg mulai menuduh nuduh

padahal di part part sebelumnya aku udh kasih bnyk kode, yg peka pasti lngsng bisa ketebak alurnya :)

jangan lupa tinggalkan jejak kalian kawand

pi riding. . . !

 !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Jimin berjalan melusuri lorong lantai teratas dari kantor yang di miliki sepupunya, langkahnya cukup santai yang sesekali ia bersiul melihat sana sini. Beberapa karyawan yang melewatinya menyapa, yang tentu saja di sapa balik oleh Jimin tak kalah ramah.

Memang pria itu di kenal begitu murah senyum dan ramah, tak heran kalau setiap saat pasti saja ada yang menyapanya. Terkadang juga Jimin bisa sengaja menyebar pesona ke wanita wanita yang ia lewati, dan tentu saja reaksi histeris pasti mereka lihatkan setelah mendapatkan seorang pria tampan yang tersenyum, atau bahkan mengedipkan sebelah matanya genit.

Tapi walaupun begitu sampai saat ini Jimin belum memiliki kekasih lagi, terakhir beberapa bulan yang lalu. Hubungannya terpaksa kandas karena sang wanita ketahuan selingkuh dengan pria lain. Yang hal itu tentu saja membuat Jimin frustasi, dirinya bahkan sampai mengambil cuti kerja dan juga izin liburan pada Jaemin agar tidak di ajak bekerja dulu selama otaknya serta hatinya butuh ketenangan.

Namun untuk sekarang tidak lagi, karena Jimin sudah berhasil move on dari wanita tak di untung itu. Bahkan Jimin sendiri bersumpah kalau pria yang sekarang bersama mantan kekasihnya itu jauh lebih di bawah Jimin, entah dari kasta ataupun wajah tampanya. Yang jelas Jimin lebih tampan dan lebih terbaik dari pria itu.

Kakinya Jimin terus melangkah sampai berbelok di ujung lorong menuju ruangan Jaemin, senyumnya seketika luntur begitu saja. Di gantikan dengan wajah super datar dan menahan kesal.

Tepat di depan ruangan Jaemin, langkah Jimin memelan. Matanya melirik sekilas pada kursi kerja sekretaris Jaemin, yang tak lain adalah Minhee. Pria itu memamerkan senyuman terbaiknya saat melihat Jimin datang. Tapi senyuman itu justru terlihat begitu menyebalkan dan penuh ejekan di mata Jimin. Dan tanpa membuang waktu, Jimin langsung masuk ke dalam ruangan Jaemin tanpa mengetuk lebih dulu.

Sedangkan Minhee sendiri terkekeh di tempat. Rasanya menyenangkan melihat wajah datar dan penuh kekesalan milik Jimin.

Ck! Jika tau seperti ini, mungkin dirinya akan lebih awal menjebak Jimin agar masuk ke dalam permainanya. Tidak terlalu terancam, karena sekarang Jimin berada di bawah kendalinya.

Selang beberapa menit kemudian pria yang Minhee pikirkan keluar dari dalam ruangan. Ia kira Jimin akan berlalu begitu saja, tapi ternyata pria itu justru menghampiri mejanya. Berdiri tepat di depan meja kerja Minhee dengan wajah datar dan tatapan tajam penuh permusuhan.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang