°˖✧ O8 : : in paris

8.7K 910 42
                                    

"Ada apa, hm? Siapa yang menelpon??" Doyoung bertanya dengan begitu lembut.

Kini mereka berdua sedang berada di kantin kampus, kelas keduanya telah selesai. Beruntung jadwal mereka bisa sama, jadi tidak perlu saling menunggu lama.

Ponsel yang tadi di pegang langsung Lenna simpan di atas meja, wajahnya cemberut dengan alis yang mengerut. Jelas gadis itu sedang kesal karena panggilannya di putus begitu saja tanpa dia di beri kesempatan untuk berprotes pada Jaemin, yang seenaknya berucap.

"Orang gila, tidak penting." Jawab Lenna, masih dengan wajah kesalnya.

Doyoung yang merasa heran dan bingung berniat untuk memeriksa siapa orang yang berani membuat kekasihnya kesal. Ponsel Lenna yang tersimpan di atas meja mau dia ambil, tapi sebelum itu terjadi Lenna langsung mengambil ponselnya dan di masukkan ke dalam sling bag nya.

Pria itu mengerutkan keningnya karena tidak biasanya Lenna tidak membiarkan dia memeriksa ponsel kekasihnya sendiri.

"Kenapa di masukin?? Aku mau cek siapa tadi yang menghubungi mu," ujar Doyoung.

Wajah Lenna terlihat panik dan tidak mau menatap mata Doyoung, "bukan siapa siapa! Orang tidak penting."

"Orang tidak penting?? Siapa??"

Lenna menjadi bingung sendiri harus jawab apa. Kalau Doyoung sampai tau orang yang dia hubungi adalah seorang pria akan gawat situasinya, karena kekasihnya itu sedikit posesif jika berhubungan dengan pria yang dekat denganya.

Terlebih ini Jaemin. Bagiamana kalau Doyoung mencari tau Jaemin, dan mengetahui fakta kalau dirinya telah menikah dengan pria itu. Sedangkan mereka masih menjalin hubungan.

Oh god, Lenna pusing. Kenapa saat di bawa Jaemin dia tidak mengingat Doyoung, kekasihnya sendiri yang pasti bisa membantu dia saat itu dan menjauhkannya dari Jaemin sialan.

Sungguh Lenna menyesal karena melupakan kekasihnya sendiri. Bisa bisanya dia melupakan Doyoung!

"Hey, kok melamun??" tegur Doyoung, mengembalikan kesadarannya.

"Hah?? T–tidak ada. Udah lupakan itu, sekarang setelah ini kita mau kemana?? Aku merindukan mu." Lenna mengalihkan topik.

Doyoung menghela nafas, mungkin dia pikir juga bukan orang penting. "Kau mau kemana?? Menghabiskan waktu bersamaku hari ini, hm?"

Lenna terkekeh, "boleh itu. Kau tidak merindukanku??"

"Kau masih bertanya??"

Kali ini Lenna menyengir, merasa konyol karena harus bertanya seperti itu yang dia sendiri tau jawabannya. "Aku tau, kau merindukanku juga haha."

Doyoung mencubit pipi Lenna merasa gemas dengan tingkah kekasihnya, " i really miss you."

Aku harap ini bukan termasuk perselingkuhan.


•••


Jaemin keluar dari dalam mobil yang dia taiki. Sesampainya di kota paris, pria itu langsung menuju menara eiffel yang ramai akan pengunjung. Terlebih saat malam hari cahaya lampu menghiasi menara yang menjadi ciri khas kota tersebut.

Pakaiannya kini sudah di ganti menjadi serba hitam. Celana jeans hitam, kaos hitam polos di lapisi jaket kulit hitam, tidak lupa dengan topi hitam miliknya yang selalu di pakai jika memiliki urusan seperti ini.

Malam ini Jaemin membawa dua senjata, satu benda tajam seperti pisau dan satunya lagi pistol.

Kedua senjata itu ia simpan dalam beda tempat. Yang pistol Jaemin simpan di selapan celana belakangnya, sedangkan pisau kecil yang dia bawa di simpan di bagian pergelangan tangan dalam, tertutupi lengan panjang jaketnya.

Jaemin's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang