[END] " siapa yang mengira kalau kau di takdirkan hidup dengannya "
#1 in Jaemin 250621
#1 in fiksi 020721
#2 in 21 0203023
[DISCLAIMER!!]
1000% fiksi, apapun di dlm nya jgn di hubungkan ke real life tokoh!
1000% karya sendiri PLAGIATOR? minggi...
mau tau tidak? sebenernya niat awal bikin cerita ini tuh pengen yg alurnya bertabur keromantisan yg bikin jedag jedug, gk kepikiran buat yg berteori dan nguras otak.
tapi entah mengapa otakku berkata lain, yg shrusnya crita ini di penuhi adegan uwu dan bikin jantungan krna scene romance nya tetiba berbalik wkwk
eh tpi emng ada kepikiran bikin yg agak ke action nya sih, tpi malah melenceng jauh. Action kga, romantis kga, ngaco bngt yekan critanya jdi random eaaakk
canda gan
dah ye baca aja trus, alur nya sesuai haluan author.g
mari mengjedag jedug
JENG JENG JENG
PALE PALE PALE
pi riding bebsqi . . . !
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sial!! Jawablah panggilanku Jaemin!!" geram Jimin karena panggilannya di tolak oleh Jaemin, dan begitu ingin mencoba memanggil lagi ternyata ponsel Jaemin sudah tidak aktif.
Jimin pun menggeram kesal, "kenapa kau mematikannya bodoh?!"
Dengan kesal Jimin menatap layar ponselnya. Selanjutnya dia menghubungi nomor Minhee, tapi ternyata sama saja seperti Jaemin, nomor pria itu juga tidak aktif. Membuat pemikiran negatif pun semakin menghantuinya dan perasaan buruk pun hadir dalam Jimin.
"Bajingan!! Awas saja kau Minhee!!"
Jimin mencengkram kuat ponselnya, lantas berjalan cepat kembali keruangannya untuk memeriksa keberadaan Jaemin dengan cara melacak pria itu. Yang semoga saja dapat memberinya petunjuk.
Sementara di tempat lain, Jaemin membuka matanya perlahan kala kesadarannya telah kembali. Rasa pusing langsung menyerangnya saat itu juga, membuat Jaemin kembali memejamkan matanya untuk menetralkan rasa pusing itu.
"Kau sudah sadar, Tuan Jaemin??" suara seseorang tiba tiba terdengar, membuat Jaemin langsung mendongakkan kepala. "Ck! Ternyata waktu tidurmu lebih lama dari Jimin."
Kening Jaemin mengernyit dan matanya menyipit kala orang itu melangkah mendekati Jaemin dari jarak tiga meter di hadapannya. Dengan kesadaran yang masih belum sepenuhnya kembali, mata Jaemin berusaha melihat wajah orang di hadapannya yang semakin mendekat tapi pandangannya masih memburam, efek dari obat bius.
"Siapa... Kau??" dengan kesadaran yang masih kurang, Jaemin semakin menyipitkan matanya.
"Wow! Kau tidak mengenaliku?? Apa obat bius yang ku beri padamu sampai membuat kau lupa ingatan???" kaget orang itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kim Minhee.
