19

81.3K 7.5K 638
                                    

Ting

Tong

Ting tong..

Haechan menghembuskan nafasnya pelan ketika mendengar suara bel menggema di seluruh unit apart mereka. Hari ini ia sendirian di rumah, sang suami tengah menuntut ilmu, ilmu perngepetan:) gak kok bercanda!

Dengan tertatih Haechan berjalan menuju pintu utama untuk mengetahui siapa gerangan yang datang mengganggu hari-harinya yang suram. Iya, suram sebab Haechan sendirian di rumah, tidak bisa apa-apa karena ulah si Mark Jung itu.

"Chan kemarin tas Mama ketinggalan, kamu simpen gak?"

Haechan menatap Ten yang langsung saja memasuki rumah mereka, tanpa ada basa-basi padanya.

"Iya disimpen, tunggu aku ambilin dulu." Haechan berjalan kembali kearah kamar miliknya, yang mana hal tersebut mengundang tatapan aneh dari Ten.

"Kamu kenapa Chan? Kok jalannya begitu?"

Haechan hanya diam, ia memutar kedua matanya yang tentu saja dibelakang sang Mama, kalau di depan Mama langsung, gak dulu deh! Bisa ditempeleng dia bisa-bisa.

"Menurut Mama aja kenapa?"

Ten menatap Haechan dengan mata menyipit, tak lama Ten ber-oh ria. "Mark nya mana?"

"Kuliah." Haechan memberikan tas milik sang Mama yang tertinggal.

"Ihh gak perhatian banget sih, kalo Papa mu dulu tahan gak kerja 1 Minggu sampe Mama sembuh loh, di manjain, di perhatiin, di-

- Mah, Papa dulu kan udah kerja, perusahaan sendiri juga jadi ya wajarlah, kalo Mark kan kuliah emang sih udah kerja, tapi masih jadi bawahan Papinya, yang namanya mahasiswa kan kewajibannya belajar, menuntut ilmu jadi mau dia yang punya kampus juga tetep aja harus masuk kuliah, namanya juga kewajiban"

Ten bungkam, ia menatap Haechan dengan senyum kecil di bibirnya, "ekhm belain suami nih jadinya"

Haechan mendengus, " Iya lah"

Ten tertawa, mengacak rambut Haechan dengan gemas. Anaknya ternyata sudah gede ya, iyalah orang udah nikah, udah di tusuk juga.

"Gak perlu lagi bulan madu ya Chan?"

Haechan melirik Ten sekilas, itu lagi!

"Menurut Mama aja? Gak bulan madu juga udah di unboxing duluan, gimana coba?"

Ten menaikkan kedua alisnya, benar juga sih perkataan sang anak. "Nanti kamu gak bisa bangun beneran Chan dari kasur kalo bulan madu"

"Nah itu Mama tauu, Mark ngeri Mah"

Ten tertawa, lalu senyum bangga terbit dibibir tipis miliknya, "udah dibilangin kan dari awal, kalian tuh belum tau aslinya itu anak, main bilang bukan selera lagi"

"Mana tau Mah, orang covernya gitu"

"Makanya jangan liat orang dari covernya dong!"

"Orang lain ngeliat awal juga penampilan Mah, ya maklum Echan hanyalah manusia biasa"

"Siapa bilang kamu manusia super?"

"Mama!"

Ten kembali terkekeh, ia lalu berjalan ke depan, "Mama pamit ya, mau kencan buta dulu"

Haechan membelak, kencan buta?

"Maah ngucap, Papa masih gagah, gak usah cari berondong mah"

"HAHAHA bercanda sayang, Mama mau kumpul sama temen-temen alumni SMA Mama"

[END] Not Innocent {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang