Soal mengapa dan kenapa Haechan bisa sebenci itu dengan oknum bernama Minhyung, senior yang lebih tua satu tahun darinya itu sebenarnya bukanlah hal yang rumit. Hanya karena Minhyung berpenampilan tak sesuai dimata Haechan, pemuda dengan paras manis itu tak menyukainya dan hal itu hanya berlaku bagi Minhyung saja.
Haechan terkadang juga bingung dengan tingkahnya atau perasaannya yang bisa sebenci itu dengan seniornya. Padahal jika di pikir-pikir Minhyung tak pernah membuat salah pada Haechan sedikit pun. Hidup Haechan tak pernah disenggol oleh pemuda yang bernama lengkap Jung Minhyung tersebut. Tapi setiap kali Haechan melihat wajah pemuda yang tak bersalah itu perasaanya menjadi dongkol seketika.
Contohnya saja seperti saat ini, mereka sedang duduk berhadapan disebuh meja makan di sebuah restoran mewah, acara makan malam yang sialnya harus Haechan hadiri. Masalah perjodohan yang berkedok makan malam biasa untuk menjalin silahturahmi. Haechan sudah setengah mati menahan rasa dongkol dihatinya karena Minhyung terpampang jelas dihadapannya.
"Apa kalian sudah saling kenal?", Taeyong bertanya demikian.
"Tidak-sudah", Haechan menatap Minhyung di hadapannya dengan wajah malas. Padahal sedari tadi Haechan sudah mendapatkan sikutan dari Ten entah untuk yang keberapa lagi. Wajah masam Haechan benar-benar mengganggu sekali.
"Dia adik tingkatku Mi", kata Minhyung sambil melirik Haechan yang sedang memakan pancake nya.
"Benar begitu Haechan?"
Haechan tersenyum ramah ketika Jaehyun yang bertanya, tenang untuk kedua orang tua Minhyung tentu saja Haechan sangat ramah berbanding terbalik apabila Minhyung yang membuka suara, wajah manis Haechan langsung seketika berubah.
"Kalo gitu bagus dong, kalian udah saling kenal", Taeyong lagi-lagi tersenyum manis menatap Haechan, ibu dari Minhyung itu bahkan terlihat memuja Haechan sedari tadi, kalian tahu? Seperti seseorang melihat bayi yang baru saja lahir di dunia dan dibekali ketampanan yang luar biasa, kira-kira seperti itu cara Taeyong menatapnya sedari tadi.
Sebenarnya Haechan tidak munafik, Minhyung memang tampan tapi hanya penampilan dari laki-laki itu yang membuat Haechan melupakan fakta tersebut.
"Jadi langsung aja ya, nak Haechan sebenernya kami ngadain acara makan malam ini sebagai bentuk silahturahmi juga sebagai niat baik lainnya, yaitu melamar nak Haechan untuk anak saya", Jaehyun tersenyum sembari menatap Haechan. Senyuman tampan yang membuat Haechan terpesona.
"Bisa gak nikahnya sama Om aja? Saya gapapa daripada nikah sama si culun itu Om"
Plak
"Ngomong apa kamu? Jangan malu-maluin Papa sama Mama dong!", Ten yang ada disamping Haechan langsung menggeplak kepala anaknya, mulut Haechan memang terlalu frontal.
Taeyong serta Jaehyun hanya terkekeh melihat tingkah ibu dan anak itu sedangkan Johnny hanya berpura-pura minum untuk menetralisir rasa malunya.
"Gimana nak Haechan? Apa kamu mau menerima lamaran ini?"
Haechan sebenarnya ingin menolak, sungguhan ia tidak mau menerima perjodohan konyol ini, tapi melihat Taeyong yang menatapnya dengan wajah seolah memohon membuat Haechan gugup sendiri. Ia memejamkan matanya, menggaruk lehernya yang tidak gatal. Haechan melirik kearah Ten yang juga menatapnya sambil tersenyum. Kembali menatap kearah Taeyong yang kini sudah memasang Puppy Eyesnya.
Sudah! Cukup! Haechan tidak bisa diperlakukan seperti ini! Ini namanya curang!
"Ehmm, aduh gimana yaa? Kalo Haechan sih tergantung sama Minhyung -
-Kak"
Haechan melirik kearah Ten sekilas, "Kak Minhyung aja Tan-
-Mami sayang"
Haechan meringis, "iya Mi, kalo Kak Minhyung setujuu Haechan juga ngikut"
Senyuman puas Ten terbitkan, memperlihatkan wajah bangga juga seolah menang dihadapan Haechan yang mana hal itu membuat Haechan ingin meremat wajah cantik yang diturunkan kepadanya itu.
Taeyong sendiri sudah menyatukan kedua tangannya, senang dengan keputusan yang dibuat oleh Haechan.
"Kamu gimana Mark, setujukan?", Kini giliran Minhyung yang coba ia asut.
Minhyung yang ditanya pun belum menjawab, jujur Minhyung juga bingung, apakah sebaiknya ia menerima perjodohan ini atau tidak. Melirik kearah Haechan yang kini sudah menggelengkan kepalanya. Mulutnya bahkan bergerak mengatakan 'engga' tanpa suara.
Tapi yang namanya Minhyung adalah anak yang patuh juga sangat menyayangi ibunya itu Minhyung dengan terpaksa mengangguk.
"Kalo menurut kalian ini adalah jalan terbaik, menjodohkan kami berdua, Mark nerima perjodohan ini Mi, Pi", kata Minhyung sambil menatap Taeyong. Menghiraukan Haechan yang menatapnya tanpa ekspresi sekarang.
🔹🔹🔹
"Lo apa-apaan sih? Ngapain pakek acara nerima segalaa, bego banget"
Haechan duduk dengan malas ditaman paling atas restoran yang mereka pesan, menatap Minhyung dengan perasaan kesal yang kentara.
"Kamu ngomongin diri kamu sendiri?", Tanya Minhyung, Haechan mengatakan padanya kalau ia bodoh karena telah menerima perjodohan yang orang tua mereka lakukan tapi dia sendiri bahkan tak bisa menolak perjodohan itu sendiri.
"Kamu aja gak bisa nolak ucapan Mami apalagi aku", Minhyung menyandarkan bokongnya di sakah satu meja yang terletak dibelakangnya.
"Kan lo anaknya, seharusnya lo tau dong gimana cara nolak yang baik, gue orang lain wajar aja gue gak bisa nolak, mana ngasih jurus Puppy Eyes lagi", rutuk Haechan dengan wajah memberut.
"Udahlah, kita jalanin dulu aja"
"Gila lo, jalanin aja kata lo? Ini pernikahan Minhyung bukan persoalan yang lain. Bukan ajang buat main-main aja, ini masalah hidup kita kedepannya", Haechan mendongak, merasa frustasi sekali.
"Kalo gak cocok ya tinggal cerai aja, selesai"
Haechan tak habis pikir, semudah itu Minhyung mengatakan hal itu, dia kira pernikahan cuma sekedar nikah, membuat acara dan selesai? Haechan bisa gila kalau begini jadinya.
"Mudah banget lo ngomong, gak! Gue bukan orang yang kayak gitu, gue gak mau nikah berkali-kali, lo kata cerai gampang apa? Lagian juga kenapa Mama mau jodohin gue sama orang culun macem lo siih, aah elah mau nangiiss"
"Gak usah lebay deh, kamu gak mau nikah sama saya karena cuma saya berpenampilan begini?"
Haechan melirik Minhyung sekilas, tangannya ia lipat didepan dada, "gak tau deh, pokoknya lo harus bisa bilang sama Mami lo buat batalin perjodohan ini"
Minhyung hanya diam, lebih memilih menatap sepatu miliknya, "saya gak janji, Mami orang yang gak bisa saya bantah orangnya"
Setelah itu Minhyung menarik pergelangan tangan Haechan untuk kembali turun kebawah, tak perlu waktu lama bagi mereka untuk berdua, sebab tak ada lagi yang perlu diperbincangkan. Minhyung juga terlihat malas melihat raut wajah Haechan yang selalu memberut jika berhadapan dengannya.
Di persimpangan ketika hendak menuju ketempat dimana kedua orang tua mereka berada Minhyung menahan laju mereka, "kamu harus inget, jangan nilai orang dari covernya"
Setelah itu Minhyung melangkahkan kakinya lebih dulu, meninggalkan Haechan dengan kebingungannya atas apa yang baru saja laki-laki lugu itu ucapkan.
🔹🔹🔹
Kejawab yaa kenapa Haechan bawaanya kesel terus sama Mark, cuma gara-gara itu doang hihi..
Kira-kira mereka jadi nikah apa engga ya?
Tunggu di part selanjutnya yaa
Jangan lupa banyakin Vote sama Komennya biar Jee semangat buat updatee hihih
See youuu 💚💚💚

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Not Innocent {Markhyuck}
Fanfic[DILARANG KERAS MEMPLAGIAT CERITA INI] Yang Haechan tahu dia dijodohkan dengan laki-laki lugu yang bernama Mark Jung, tapi siapa sangka ternyata dibalik cover seorang Mark lugu Jung terdapat hal yang membuat Haechan tak habis pikir dengan sosok pemu...