49 (🔞)

102K 6K 395
                                    

Haechan hanya dapat mendesah pelan ketika Mark mengecap seluruh permukaan kulit lehernya. Melampiaskan rasa nikmatnya dengan memainkan rambut milik Mark, Haechan mendongak untuk memberikan akses lebih banyak lagi bagi Mark. Memejamkan matanya dengan erat ketika Mark bermain di ditelinga kanan miliknya.

"Enghh.." Lenguhnya saat merasakan lidah Mark menjilat daun telinganya. Haechan membuka mata melihat kearah Mark yang menatapnya dengan tatapan yang sayu. Mark kembali mendekatkan diri, menyesap bibir atas Haechan dengan penuh gairah. Mark juga menelusup kan lidahnya, mencari lidah milik Haechan juga untuk ia ajak saling membelit. Lagi-lagi Haechan melenguh, meremat pundak Mark sebagai pelampiasannya. Setelah puas dengan bibir yang nampak membengkak juga merah merekah tersebut Mark turun untuk membuka kaos yang Haechan gunakan. Ia memainkan nipple kanan Haechan sedang yang sebelah kiri Mark sesap dengan penuh penghayatan.

Haechan hanya dapat mendongak, ia begitu menikmati sentuhan yang Mark berikan padanya, apalagi beberapa bulan ini mereka tidak bermain karena hal itu memang tidak diperbolehkan sebab kandungan Haechan yang masih muda. Haechan menunduk melihat bagaimana Mark dengan lihainya bermain dengan kedua nipple miliknya. Baik tangan maupun mulut Mark sama baiknya.

Nafas Haechan tak beraturan, merasakan setiap permukaan kulitnya di cumbu dengan bibir tipis sang suami. Sentuhan Mark benar-benar membuat Haechan menjadi mabuk kepayang, rasanya kepala Haechan jadi pusing seketika karena merasakan sentuhan tersebut, apalagi saat ia merasakan miliknya merasakan hawa panas di bawah sana, Haechan membelak. Ia dengan panik menarik Mark untuk menjauh dari bagian selatannya.

"Jangan." Dengan terengah Haechan berkata.

"Kenapa?"

"Udah cukup aku aja yang ngulum punya kamu, kamu jangan." Haechan kembali menidurkan dirinya, ia mengatur nafasnya yang tak beraturan. Mark terkekeh, ia mengangguk lalu merebahkan diri disamping sang istri. Menopang dirinya menggunakan siku, dengan posisi menyamping ia bisa melihat bagaimana wajah Haechan yang nampak memerah.

Mark tersenyum tipis ketika melihat bagaimana respon Haechan terhadap miliknya yang Mark genggam, mengurutnya dengan pelan, bagaimana wajah Haechan yang merasakan kenikmatan dari sentuhan tersebut, kedua matanya yang terpejam, serta mulutnya yang sedikit terbuka, semua hal itu tak lepas dari pandangan Mark. Mark menaik turunkan milik Haechan, menontoni wajah Haechan yang kenikmatan membuat Mark merasa puas sendiri.

Haechan yang merasa Mark memperhatikannya sontak membuka mata, menutupi wajah suami dengan tangan kecil miliknya. "Jangan liatin akuhh." Katanya diiringi desahan merdu yang ia keluarkan.

Mark tersenyum, "kenapa? Kamu enak banget diliat."

Haechan menggeleng, "maluu.. enghh." Haechan menutup mulutnya, matanya kembali memejam ketika Mark mempercepat tempo naik turunnya. Tahu kalau sang istri sudah akan sampai, Mark menunduk, ia menyambar nipple yang paling dekat, mengemutnya dengan sensual, memainkan lidahnya, menggoda nipple milik sang istri yang makin mencuat saja.

"Ahh Emhh.." Tubuh Haechan bergetar, tangannya bahkan sudah meremas helaian rambut milik Mark sendiri. Mengacaknya untuk melampiaskan betapa nikmatnya pelepasan pertama yang baru saja ia selesaikan. Mark tak langsung melanjutkan permainan, ia masih membiarkan Haechan untuk menikmati sisa-sisa orgasme miliknya.

Setelah Mark rasa cukup, ia mengarahkan jari tengahnya untuk bermain, berputar di permukaan hole Haechan, menggoda lubang sang istri yang sudah berkedut siap untuk ia masuki.

Mark melirik Haechan, begitu pula Haechan yang melirik Mark, siap jika tiba-tiba saja Mark memasukkan jarinya tanpa aba-aba. Dan benar saja, Haechan menahan nafasnya saat satu jari Mark masuk kedalam sana, lalu setelahnya Mark mengeluarkannya kembali, beberapa kali seperti itu terus, hal yang membuat Haechan mendesah dengan tanggung-tanggung.

[END] Not Innocent {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang