56

42.9K 5.4K 4.4K
                                    

Hari ini Haechan sudah sangat ceria, dengan pakaian ngampusnya Haechan sedikit berlari kearah halaman rumah.

"By, jangan lari!"

Teguran Mark berhasil membuat Haechan memelankan langkahnya menjadi jalan biasa. Laki-laki manis itu tersenyum agar Mark tidak mengocehinya nanti.

"Kamu ada kelas jam berapa aja?" Tanya Mark sembari memanaskan mobil miliknya, ah ya ngomong-ngomong mereka sudah pindah ke rumah yang Mark beli beberapa tahun silam sebelum ia menikahi Haechan. Mereka pindah ke rumah yang Mark beli ini hanya membawa baju saja karena perabotan dan barang-barang lainnya sudah ada di sana dan juga sudah tertata dengan rapih.

Tidak salah memang Mama Ten juga Papa Johnny memberikan Haechan pada Mark Jung ini, hidupnya terjamin pol-pol sekali lah pokoknya.

"Jam 9, 11 sama 2."

"Banyak banget?"

Haechan mengangkat bahunya, "emang segitu kok, kamu?"

Mark keluar dari pintu kemudi, ia mengacak rambut sang istri dengan gemas, "cuma ada 2, jam 9 sama 2 nanti."

Haechan mengangguk, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah 9, "ayo berangkat, udah setengah 9."

Mark hanya mengangguk sebagai jawabannya, Haechan lebih dulu memasuki mobil milik Mark, sedangkan Mark sendiri mengambil barang-barang miliknya. Tak lama Mark keluar dari rumah, tak lupa juga mengunci rumah mereka.

Diperjalanan tak banyak yang mereka perbincangkan, hanya ada alunan lagu dari Tape radio yang menemani perjalanan senggang mereka kali ini. Mobil berhenti, Haechan melihat kearah lampu merah yang menyala, matanya menelisik keluar mobil, tiba-tiba saja ia kembali teringat akan pesan yang ia baca kemarin.

Menoleh, melihat Mark yang ternyata sibuk dengan handphonenya, "ayo jalan, lampunya udah ijo." Tepat setelah Haechan mengatakan itu mereka diberikan klakson oleh mobil dibelakang mereka. Mark menurunkan rem tangannya, melirik kearah spion untuk melihat mobil yang memberikan mereka klakson tersebut, lalu setelahnya Mark baru menjalankan mobil tersebut.

"Mark kamu kemarin kemana?"

Mark menoleh, "kemarin?"

"Iya.." Haechan tak memberikan lagi penjelasan, karena ia tahu Mark tidak mungkin selupa itu tentang hari kemarin.

"Oh, siang kemarin gak bisa pulang bareng itu?"

Haechan hanya mengangguk sebagai jawabannya, "ada urusan mendadak." Katanya lalu kembali sibuk dengan handphonenya, tidak terlalu fokus tapi mata Mark selalu melirik ke benda pipih tersebut.

Haechan yang melihat itu hanya mengalihkan pandangannya dari Mark, lebih memilih menoleh kearah kaca mobil, tak berniat bertanya lebih tentang urusan tersebut, karena Haechan tahu Mark tidak akan memberikan penjelasan lebih lanjut lagi juga. Jadi Haechan lebih baik diam daripada di cap terlalu ikut campur urusan Mark sendiri.

Setelah sampai Haechan dengan pelan turun dari mobil, ia berjalan santai dengan Mark di belakangnya.

"HAECHAANN!"

Menoleh ketika mendapati Nancy berlari sambil membawa paper bag coklat ditangan kirinya.

"Hehe haii Kak Minhyung." Katanya tak lupa menyapa Mark yang juga sedang melihatnya, Mark menanggapinya dengan senyuman tipis saja.

"Nih." Nancy menyodorkan paper bag tersebut dengan wajah ceria.

Haechan mengambil paper bag tersebut, melongokkan kepalanya untuk melihat apa isi paper bag itu.

[END] Not Innocent {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang