Sore hari ini mungkin adalah sore yang membuat Haechan ingin muntah sekarang juga, rumahnya terjadi kegaduhan karena Mark yang merengek tidak mau dipisahkan dengannya. Sumpah! Haechan gedek luar biasa melihat tingkah Mark yang absurd begini.
Kemari-marina saja meninggalkannya, menggunakan kata Lo-gue, marah-marah tidak jelas karena perempuan sialan itu, dan lihat sekarang wajah Mark yang jelek itu membuat Haechan mulas, jangan sampai ia melahirkan sekarang juga.
"MAMII GAK MAU, JANGAN CULIK ISTRI AKU." Teriaknya ketika Taeyong berjalan sambil menggandeng Haechan.
"Heh! Salah kamu ya, kenapa juga pakek mau selingkuh segala sampe Haechan mau cerai, gak tahu diri banget, malu Mami punya anak kayak kamu."
Nyerii sekalii.. Mark frustasi bukan main ketika mendapat perkataan tajam yang Maminya layangkan.
"Mamii! Sayang jangan mau ikut Mami, kamu gak kasian sama aku?" Mark memasang tampang memelasnya, memohon pada Haechan untuk tidak meninggalkannya.
"Sayang-sayang kemarin aja bantal melayang." Kata Taeyong dengan wajah judes miliknya.
"Gak tuh, kamu aja gak kasian sama aku kemarin-marin."
Kalau bunuh diri langsung bahagia dan diterima bumi Mark sudah melakukannya sedari tadi, kena mental sekali dia dihadapkan dengan situasi seperti ini. Sindiran Haechan tajam seperti sebilah bambu yang tipis juga di dukung dengan sang ibu ratu kesayangan Papi Jay yang kata-katanya sebelas duabelas dengan sang menantu.
"Heran Mami tuh ya Mark! Kamu udah dapet yang kayak Haechan masih aja oleng ke yang kata kamu cinta pertama itu, yang mana sih orangnya hah? Katanya juga dia lagi hamil? Anak kamu?!"
Mark menggeleng, "bukan Mih, aku kalo main sama yang bukan muhrim pakek bubble gum yaa, gak ada tuh tabur benih sembarangan." Ujar Mark, ia mencoba untuk membela diri.
"UDAH TAU BUKAN MUHRIM MALAH COCOL SANA SINI! BEGOO BEGOO!" Taeyong sudah hendak menghantam Mark menggunakan guci yang terletak di sampingnya kalau saja ia tidak ingat kalau Mark sebentar lagi akan menjadi ayah dari cucunya nanti.
"Chan sini, jangan jauh-jauh dari aku." Mark mencoba menarik pergelangan tangan Haechan namun urung karena Haechan sudah merapatkan diri di belakang Taeyong.
"Cerita 15 menit kenapa kamu emosi sama Haechan sampe bisa lempar bantal?!"
Mark menunduk, ia terlihat terbebani karena Taeyong mendesaknya begini, tapi mau bagaimanapun ia harus menceritakannya meski ia tahu setelah ini hidupnya akan menjadi lebih buruk lagi.
"Aku emosi abis gebukin orang yang ngehamilin Koeun, ternyata itu temenku sendiri pas SMA kemarin."
"Mami untung dia sadar karena aku buka suara waktu itu, kalo engga mungkin dia udah mau tanggung jawab jadi bapak dari anak itu kali Mih." Haechan menatap Taeyong dengan sedih. Melirik Mark sekilas yang mana sudah memasang tampang lelahnya. Haechan ini kompor sekali ya ternyata.
"TERUS KENAPA MARAHNYA KE ISTRI SENDIRI SAMPE BISA NGELEMPAR BANTAL HAH? MARK JUNG.. MARK JUNG!"
Mark sudah meringis, berbeda dengan Haechan yang malah menahan senyumnya karena Mark di ocehi habis-habisan oleh Mami nya sendiri.
"Ayo Chan, tinggalin aja, yuk ikut Mami yuk kita cari brondong kaya raya."
"MIHH!"
"APA? RASAIN BIAR TAU RASA DITINGGAL TERUS SAMPE BERMINGGU-MINGGU." Dengan segera Taeyong membawa Haechan untuk tinggal dirumah saja. Kalau dirumah Ten nanti temannya itu curiga, tapi Taeyong memang berniat memberitahukannya pada Ten juga Johnny sih, biar nanti menghajar Mark nya bisa makin seru.
![](https://img.wattpad.com/cover/264102935-288-k194400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Not Innocent {Markhyuck}
FanfictionYang Haechan tahu dia dijodohkan dengan laki-laki lugu yang bernama Mark Jung, tapi siapa sangka ternyata dibalik cover seorang Mark lugu Jung terdapat hal yang membuat Haechan tak habis pikir dengan sosok pemuda yang 1 tahun lebih tua darinya itu...