53

52.4K 5.4K 778
                                    

Mark sudah bangun dari tidurnya, ia menatap kearah Haechan yang masih terlelap, wajah manis Haechan adalah candu baginya. Istrinya itu nampak sangat menggemaskan di tutupi dengan selimut hanya sebatas dagu.

Mark mendekatkan wajahnya, mengecup singkat hidung mungil milik Haechan. Menjauhkan diri lalu tersenyum, kembali lagi mendekat hanya untuk mencium Haechan dalam-dalam.

"Eunggg.. sana Mark, masih ngantuk jangan ganggu." Katanya lalu berbalik arah membelakangi sang suami.

Mark sendiri hanya terkekeh, ia kembali mendekat untuk menumpukan kepalanya pada kepala Haechan, "udah siang, ayo bangun."

Haechan berdecak, "gak bisa buka matanya, masih ngantuk banget." Haechan lalu kembali memeluk dirinya sendiri. Menghiraukan Mark yang tersenyum gemas dibelakangnya. Sepertinya Haechan memang benar-benar masih ingin tidur lebih lama, alhasil Mark berdiri, tidak berniat menganggu sang istri lagi. Takut kalau nanti Haechan marah karena tidurnya diganggu, maung nya bisa keluar dengan tiba-tiba.

Tak lama dari itu Haechan sendiri sudah membuka mata, ia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan. Melirik kearah kamar mandi yang mana ada Mark di dalam sana. Hanya diam sambil melamun adalah hal yang Haechan lakukan.

"Loh, katanya gak bisa buka mata." Mark mengeringkan wajahnya dengan handuk, menggantungkan kembali handuknya lalu berjalan untuk membuka gorden kamar mereka.

"Morning sex By?"

Haechan menatap Mark sengit ketika mendengar kata-kata sialan itu keluar dari mulut kotor milik sang suami.

"Kamu tuh kenapa sih sangean mulu, heran juga deh." Katanya sembari memeluk bantal guling, wajah judes Haechan sudah membuat Mark kenal mental sendiri.

"Ya lagian kamu gaya tidurnya gitu amat, goda tau gak."

Haechan lagi mendengus, "kamu aja emang otaknya porno semua! Orang baring biasa di bilang ngegoda, aneh!"

Sedangkan Mark, ia hanya menanggapinya dengan senyuman, melangkahkan kakinya kearah Haechan, mengecup kening sang istri, juga bibir, jangan lupakan perut besar milik Haechan.

"Mama kamu kalo ngandung begini lebih seksi dek  beneran deh." Mark terkikik lalu segera melarikan diri dari amukan seorang Haechan.

"HEH! SEKSI-SEKSI, COBA SINI KAMU YANG HAMIL, MAU GAK?"

"GAK BY, AKU GAK BISA KUNJUNGAN NANTINYA, KAMU AJA."

Haechan lantas mendengus, ia jadi naik darah pagi-pagi begini karena oknum bernama Mark hormon sialan Jung itu.

"Bisa ganti suami gak sih? Yang kalem gitu? Mau gue cuci itu otak rasanya." Haechan menggeleng kan kepalanya, lalu segera beranjak dari kasurnya yang nyaman. Ia harus segera membuat sarapan untuk Mark juga dirinya.

Sedangkan Mark, laki-laki itu sedang terdiam di dapur. Menatapi layar handphone miliknya yang menunjukkan wajah seseorang, jantungnya berdegup dengan kencang.

Menuliskan pesan balasan untuk seseorang yang mengirimkannya sebuah foto tersebut.

🔹🔹🔹

Sekarang Haechan sudah berada di kampus, seperti biasa, ngerumpi di kelas sebelum jam pelajaran dimulai. Berempat tentu saja, tadi sih bergerombol tapi berhubung ini adalah masalah pribadi jadi mau tak mau mereka yang tadinya ikut nimbrung pergi satu persatu.

"Gue sebenernya lagi galau." Renjun tiba-tiba saja bersuara, raut wajahnya bahkan nampak mendung sekali di pagi menjelang siang ini.

"Lah? Bisa Lo galau Jun, salut gih gue." Kata Haechan sambil bertepuk tangan. Ini baginya adalah rekor bagi Renjun, sebab selama mereka berteman Renjun tidak pernah mengatakan kata-kata sakral tersebut. Wah galau karena apa nih kira-kira.

[END] Not Innocent {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang